HK News

Foto

Palm Kernel Dari Berau dan Tomat dari Sebatik Diekspor ke Malaysia

TARAKAN - Palm kernel adalah salah satu produk dari kelapa sawit yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan merupakan andalan ekspor dari wilayah Karantina Tarakan.

Senin (8/2), untuk  pertama kalinya di tahun ini palm kernel sebanyak 1.900 ton  dari Kabupaten Berau kembali diekspor ke Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

Jika dibandingkan dengan 
Bulan februari 2020, maka di bulan februari 2021 ini ada peningkatan nilai Ekspor sebesar 5 milyar lebih.

Karsono, Petugas Karantina Pertanian Tarakan Wilker Berau melaksanakan kegiatan pemeriksaan palm kernel di atas alat angkut untuk memastikan bebas dari Organisasi Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan memenuhi persyaratan negara tujuan.

"Karantina Pertanian Tarakan mendukung penuh program akselerasi ekspor komoditas pertanian Indonesia. Mari kita gerakkan ekspor agar meningkat tiga kali lipat," ujar Akhmad Alfaraby, Kepala Karantina Pertanian Tarakan.

Tak hanya itu, Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Sebatik kembali melakukan sertifikasi ekspor tomat tujuan Malaysia. Tomat sebanyak 400 kg ini akan diangkut menggunakan longboat tujuan Malaysia.

Aviv, pejabat karantina pertanian yang bertugas melakukan pemeriksaan fisik mengatakan bahwa tomat yang akan diekspor kondisinya baik, tidak busuk dan tidak ditemukan OPT.

"Karena hasil pemeriksaan baik, maka dapat diterbitkan Phytosanitary Certificate dan tomat bisa dilalulintaskan" tambahnya. 

Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby dalam keterangannya secara terpisah mengatakan bahwa saat ini mendorong kegiatan ekspor melalui program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) adalah salah satu Program Kementerian Pertanian. 

"Pendampingan kegiatan ekspor dalam rangka meningkatkan perekonomian petani telah kami lakukan kepada eksportir terutama yang berhubungan dengan sertifikasi karantina sesuai amanah UU No 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan".

Sebatik adalah pulau kecil di Propinsi Kalimantan Utara. Pulau Sebatik terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Sebatik wilayah Indonesia dan Malaysia. Kondisi alam yang berbukit-bukit dan tanahnya yang subur membuat Sebatik tidak kalah berpotensi dalam menghasilkan produk pertanian. Komoditas potensialnya adalah pisang, kakao, jahe dan tomat. 

Letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia, membuat akses perdagangan antar dua negara semakin mudah. Tingginya lalulintas arus barang  menjadi potensi tersendiri untuk dapat meningkatkan pemasaran hasil pertanian Indonesia. 

Diunduh dari Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST), sertifikasi ekspor tomat pada tahun 2019 sebanyak 8 kali dengan total 6.120 kg. Pada tahun 2021  telah dilakukan 5 kali sertifikasi dengan total 2.400 kg.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories