HK News

Foto

Surabaya Community Bangun Solidaritas di Tanah Rantauan Lewat Sebuah Komunitas

TARAKAN - Mungkin nama Surabaya Community  masih terdengar asing di telinga masyarakat Kota Tarakan. Namun untuk perantau asal Surabaya, komunitas ini sepertinya sudah tidaklah asing. Ialah Surabaya Community yang merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan masyarakat kelahiran kota Pahlawan - julukan Surabaya.

Komunitas yang berdiri sejak tahun 2004 silam ini, memang memiliki perjalanan pasang surut di Kota Tarakan. Meski sempat eksis 16 tahun lalu namun perjalanan waktu membuat Surabaya Community vakum dalam beberapa tahun karena berbagai faktor.

Saat dikonfirmasi, Iwa Dewandaru sebagai ketua Surabaya Community menerangkan jika komunitas warga kelahiran Surabaya tersebut merupakan komunitas yang terdaftar secara legalitas secara hukum sejak 2018 lalu. Dengan legalitas yang ada, sehingga menurutnya sangat disayangkan jika harus vakum dalam waktu panjang.

"Surabaya Community ini memang beranggotakan putra-putra yang lahir di Surabaya. Ini beda dengan Bonek, kalau orang Surabaya pasti Bonek, kalau Bonek belum tentu orang Surabaya, bisa orang Malang, Medan, Makassar. Tapi kalau Surabaya Community ini memang beranggotakan KTP kelahiran Surabaya. Cuma memang sebelumnya kegiatan Surabaya community ini agak berkurang dan sempat vakum. Karena fokus saya juga terbagi dengan mengurus Bonek Tarakan. Anggota Surabaya Commmunity ini belum banyak, karena setelah vakum ini anggota kita mencar-mencar, jadi saat ini masih hitungan puluhan"ujarnya, (13/1).

"Secara kemenkum HAM memang organisasi ini berdiri secara legal sejak tahun 2018 dan Surabaya Community ini hadir di seluruh Kota-Kota Indonesia. Kami sama sekali tidak memiliki hubungan dengan politik,"sambungnya.

"Kegiatan kami melakukan aksi sosial seperti memberi makan orang yang membutuhkan. Seperti yatim, lansia, atau pekerja petugas kebersihan. Untuk anggarannya, kami memiliki donatur di pusat (Surabaya), selain itu kami juga mengumpulkan iuran dari teman-teman anggota. Karena di sini sebagian besar anggota Surabaya Community berkarir dan berbisnis sehingga tidak sulit untuk  mengumpulkan iuran untuk kegiatan,"tuturnya.

Ia menuturkan, sejauh ini anggota Surabaya Community sedikitnya berkisar puluhan orang. Hal itu dikarenakan, saat Surabaya Community baru mencoba eksis kembali setelah beberapa tahun vakum dari kegiatan.

"Sebenarnya orang Surabaya di Tarakan ini cukup banyak dari TNI-Polri atau ASN atau wiraswasta lain. Cuma memang baru aktif lagi sehingga belum terkonfirmasi semua,"jelasnya.

Meski memiliki anggota warga kelahiran Surabaya saja, namun kegiatan sosial Surabaya Community menyasar kepada seluruh masyarakat yang dianggap membutuhkan bantuan. Sehingga ia menegaskan, siapa saja berhak mendapat sentuhan dari kegiatan sosial Surabaya Community.

"Surabaya Community ini memang berisikan orang asli Surabaya, tapi kegiatan kami untuk semua masyarakat Kota Tarakan. Jadi siapa saja yang dianggap membutuhkan pertolongan khususnya kemanusiaan, maka Surabaya Community akan hadir di sana,"terangnya.

Dijelaskannya, terbentuknya Surabaya Community tidak lain adalah sebagai wadah mengumpulkan warga kelahiran Surabaya berkumpul di dalam perantauan. Dengan adanya wadah silaturahmi tersebut, sehingga memudahkan anggotanya dapat saling mengenal satu sama lain.

"Visi kami adalah membangun silaturahmi kepada semua warga asli Surabaya di perantauan. Dengan membentuk sebuah komunitas kami bisa membangun solidaritas untuk berbuat sesuatu yang positif di mana pun kami berada. Sehingga itulah tujuan kami hadir untuk memberikan kebaikan kepada semua orang,"ungkapnya.

"Kami punya mimpi, setelah ini akan membangun silaturahmi kepada semua komunitas atau perkumpulan di Kota Tarakan. Dengan begitu kita bisa mengenal satu sama lain dan menciptakan solidaritas seluruh masyarakat di Kota Tarakan,"pungkasnya.(*)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories