HK News

Foto

Nakes Tertular Bertambah, Penutupan Layanan RSUD Tarakan Diperpanjang

TARAKAN - Dengan bertambahnya Tenaga Kesehatan (Nakes) yang tertular covid-19 sehingga membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) harus memperpanjang penutupan hingga 17 Januari mendatang. Hal itu sesuai surat edaran yang dikeluarkan RSUD pada hari ini Sabtu (9/1).

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, dr Hasbi Hasyim Sp.PD mengungkapkan dikeluarkannya perpanjangan tersebut menyusul dengan adanya tambahan 97 nakes RSUD Tarakan sehingga membuat Nakes yang terpapar covid-19 berjumlah 210 Nakes.

"Perpanjangan dilaksanakan mulai 11 sampai dengan 17 Januari 2020. Berarti mulai buka kembali tanggal 18. Ada penambahan petugas kesehatan yang tertular sehingga sekarang sudah ada 210 Nakes,"ujarnya, (9/1).

Dengan banyaknya Penambahan Nakes yang tertular sehingga RSUD juga terpaksa menutup layanan IGD. Mengingat Nakes yang bertugas di IGD hanya tersisa 6 orang saja. Dengan jumlah itu, sehingga sangat tidak memungkinkan membuka pelayanan.

"Tetap di tutup, IGD itu tadi kalau bisa dokter IGD pun sisa 6 itu ngga cukup jadi kami sarankan ke masyarakat kalau memang butuh pelayanan kalau ngga terlalu di rumah sakit lain aja, sampai tanggal 17. Bagaimana kalau cuma 6 orang saja yang petugasnya,"tuturnya.

Lanjutnya, ia menerangkan jika dari 113 Nakes yang tertular sebelumnya, hingga saat ini belum ada Nakes yang dilaporkan sembuh. Sehingga ia menegaskan, akan menekan tim tracing untuk memaksimalkan kinerjanya.

"Belum ada, ya semua dari  perawat iya dari petugas farmasi iya, di pengumuman itu kan ada jumlahnya nakes yang sudah terpapar Kita kan sudah memang punya tim di dalam tim gerak cepat dari dulu sebelum ada covid sudah ada ngga perlu lagi kita juga sudah tracing ko ya hasil tracing ini yang tetap kalau ada kontak erat kita lakukan pemeriksaan," terangnya.

Terkait dugaan IDI yang mencurigai penularan berasal dari interaksi Nakes di luar kedinasan, ia menuturkan jika hal tersebut memiliki kemungkinan. Namun, ia meluruskan jika sebagian besar nakes tertular saat berdinas yang dikarenakan ketidakjujuran pasien yang dirawat dan kesalahan menganalisa status keluhan pasien.

"Memang ada internal tertular dari pasien yang tadinya masuk bukan karena covid ternyata di dalam perawatan dia covid-19 dan perawat yang awalnya sehat akhirnya terpapar. Termasuk yang merawat covid dan yang dari habis menjalankan cuti keluar daerah. Belum lagi kan kasus di Tarakan ini makin banyak jadi potensi transmisi lokal itu semakin besar tetap itu disiplin APD nya dan lebih diperketat lagi seleksi pasien, kami cuman memaksimalkan. kemarin kan kita buka rekrut untuk 15 orang untuk farmasi cuman beberapa orang yang daftar karena mereka dengar ditempatkan di pelayanan covid-19 makanya mereka tidak mau," pungkasnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories