TARAKAN - Reserse Narkoba Polres Tarakan selama 2020 menangani 49 kasus. Menurun dari 2019 sebanyak 78 kasus. 

Barang bukti sabu yang disita polisi pun menurun dari 17.057,60 gram pada 2019 menjadi 4.836,35 gram pada 2020.

Jumlah tersangka 150 orang pada 2019 menjadi 83 orang tersangka pada 2020. Didominasi tersangka laki-laki. Tersangka dengan status pengedar 65 orang dan pemakai 18 orang.

Jumlah pengedar pada 2019 yakni 144 orang, selama 2020 terjadi penurunan. Namun, jumlah pemakai terjadi kenaikan karena pada 2019 hanya 6 orang.

Selain narkotika jenis sabu, pada tahun ini tidak terdapat narkoba jenis lain. Kecuali pada 2019 terdapat 5 butir ekstasi disita Resnarkoba Polres Tarakan.

"Tindak pidana narkoba pada 2019 sebanyak 78 kasus dan selesai semua, pada 2020 dari 49 kasus 33 kasus telah selesai," ungkap Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira (31/12).

Menurut Kasat Reskoba Polres Tarakan, M.Musni, ada beberapa faktor menyebabkan pengungkapan menurun, seperti dampak pandemi, kekurangan SDM dan wewenang wilayah hukum.

"Banyak lagi kekurangan kita harus kita benahi, apalagi sejak pandemi, barang masuk tambak dan bukan wilayah kita," jelasnya.(*)