TARAKAN - Penambahan satu kasus baru konfirmasi positif Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) yang diumumkan kemarin oleh gugus tugas di Tarakan, bukan transmisi lokal melainkan dari pelaku perjalanan.

Dengan demikian, dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, penambahan kasus COVID-19 dari pelaku perjalanan tidak mempengaruhi Tarakan menuju zona hijau.

"Zona hijau kalau dalam 2 minggu tidak ada kasus transmisi lokal ya artinya masih bisa  dikendalikan. Kalau tidak ada transmisi lokal itu tidak mempengaruhi kita menuju zona hijau, artinya kita bisa mengendalikan penularan penyakit," jelas dr. Devi, Minggu, 9 Agustus 2020.

Wacana pemerintah Tarakan akan membuka kembali proses belajar mengajar di sekolah, menurut dr. Devi belum ada kepastian soal itu. Namun, sejumlah persiapan terus dilakuan pemerintah.

"Pembukaan sekolah kita masih dalam proses, belum ada waktu pastinya kita sedang menuju kesana, kita memang sudah mendapatkan lampu hijau untuk membuka sekolah," kata dia.

Sementara, soal kasus COVID-19 untuk pasien ke-89 telah dilakukan tracing kasus. Sebanyak 11 orang masuk kategori kontak erat. "Hasil tracing kasus 11 kontak erat," imbuhnya.(hk1)