HK News

Foto

Kuota 348, Hari Pertama PPDB SMPN 1 Tarakan Mendekati 300 Pendaftar

PPDB Hari Pertama di Warnai Gangguan Sistem Untuk Jalur Zonasi

TARAKAN - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri sederajat sudah dimulai Senin, 22 Juni 2020.

Di SMPN 1 Tarakan, 348 slot siswa yang disiapkan pihak sekolah pada PPDB tahun ini. Dengan rincian jalur afirmasi 25% atau 87 siswa, jalur perpindahan orang tua 5% atau 17 siswa, jalur prestasi 20% atau 70 siswa dan jalur zonasi 50% 174 siswa. Jalur prestasi dibuka pendaftaran pada 24 Juni 2020.

"Kita buka 3 jalur, ada jalur afirmasi, jalur perpindahan orang tua/wali, jalur zonasi. Jalur afirmasi dimulai hari ini sampai besok, kemudian jalur perpindahan orang tua, kalau jalur zonasi waktunya 1 minggu, tanggal 22-27 Juni 2020," ungkap Johansyah, M.Pd Wakil Humas SMP 1 Bagian Informasi PPDB.

Sejatinya kuota di SMPN 1 Tarakan sebanyak 352 siswa. Karena terdapat 4 siswa tertinggal kelas maka dikurangi 4 siswa sehingga kuota menjadi 348 siswa.

Hari pertama pendaftaran PPDB, menurut Johansyah antusiasme masyarakat cukup tinggi walaupun di tengah wabah Covid-19. Sekitar 280 lebih pendaftar datang ke SMPN 1 Tarakan. Sejak pagi hari orang tua calon siswa sudah datang.

"Setengah 8 pagi itu sudah ada orang tua yang nunggu di depan pagar, sampai minta cepat dibukakan. Kita tetap terapkan protokol kesehatan," jelasnya.

"Kalau protokol kesehatan kita mulai bawa orang tua siswa ambil formulir Jumat dan Sabtu lalu diisi dilengkapi di rumah. Kalau berkas lengkap dapat nomor antrean untuk 10 orang, kita cek suhu badan 37,5 di atas itu tidak boleh masuk. Setelah antre masuk loket verifikasi dan menunggu hasil apakah mereka sudah mendaftar," urainya.

Panitia PPDB mengeluhkan gangguan sistem di Diskominfo khusus jalur zonasi sehingga panitia PPDB menginisiasi pembuatan bukti penyerahan berkas sementara.

"Kalau bagus besok (hari ini) sudah bisa diambil khusus zonasi. Jalur afirmasi dan perpindahan bisa langsung diproses," tukas Johansyah.

Orang tua calon siswa, Vidi, mengatakan ia datang ke sekolah karena adanya gangguan sistem untuk jalur zonasi. "Saya tunggu dari rumah tidak bisa jadi saya datang saja langsung ke sekolah. Anak saya daftar jalur zonasi rumah tidak jauh dari sekolah," sebut Vidi.

Penulis: */hk9-red


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories