HARIANKALTARA.COM — Provinsi Kaltara resmi menjadi provinsi ke 5 se-Indonesia yang berhasil meraih penghargaan UHC (Universal Health Coverage) setelah lebih dari 95 persen penduduknya terlindungi sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Menurut data BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kaltara, hingga awal Desember 2018 ini, capaian penduduk terlindungi JKN-KIS sudah diangka 98 persen.

“Berarti sisanya tinggal 2 persen lagi, sesuai komitmennya Gubernur juga Januari 2019 kita sudah 100 persen. Dan saat ini kami sedang berproses untuk itu,” ujar Kepala Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan di BPJS Tarakan, Susilawati.

Lanjutnya, saat ini BPJS Tarakan masih terus berupaya mengimbau dan mendata warga yang belum terdaftar BPJS Kesehatan, yang mampu maupun tidak mampu. Susilawati juga mengaku optimis BPJS Kesehatan Tarakan maupun Kaltara mampu mencapai 100 persen UHC pada Januari 2019.

“Kalau kami selalu optimis. Kami juga sudah didukung oleh semua pemerintah Kabupaten maupun Kota, membahas tentang perjanjian kerjasama di Januari untuk perpanjangan UHC. Untungnya Dinas Kesehatan juga peduli, mereka menyurati ke (warga) desa-desa untuk mendaftar BPJS Kesehatan,” ungkapnya lagi.

Susilawati mengatakan, pegawai terbanyak di Tarakan yang belum mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah badan usaha swasta. Dan BPJS Kesehatan Tarakan terus berupaya menyurati badan usaha tersebut agar segera mendaftarkan pegawainya.

“Di sisa waktu ini kita terus melakukan pendekatan-pendekatan kepada pemberi kerja dan perusahaan swasta. Target kami adalah PPU (Pekerja Penerima Upah) dulu, untuk mendaftarkan 100 persen karyawannya. Dan terus melakukan sosialisasi,” tutup Susilawati.

Saat ini, jumlah penduduk yang telah memiliki jaminan kesehatan melalui program JKN—KIS di Provinsi Kaltara adalah sebanyak 625.024 jiwa dari total penduduk sebanyak 635.401 jiwa atau sebanyak 98,37%. (HK3)