HK News

Foto

Inflasi Tarakan Melonjak Tajam

HARIANKALTARA.COM — Target inflasi nasional tahun ini adalah plus minus 1 persen dari 3,5 persen. Namun sayangya mendekati akhir tahun, inflasi Tarakan meroket tajam pada November 2018 sebesar 0,76 persen dengan IHK (Indeks Harga Konsumen) sebesar 145,08.

Sehingga tingkat inflasi tahun kalender Kota Tarakan sebesar 3,35 persen saat ini, atau tipis 0,15 persen dibawah target nasional. Dikatakan Kepala Seksi Statistik dan Distribusi di Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan, Yanuar Dwi Cristyawan, andil penyumbang terbesar inflasi pada November 2018 adalah bandeng dengan 0,226 persen, angkutan udara sebesar 0,201 persen, bahan bakar ruta dengan 0,070 persen dan biaya tukang sebesar 0,049 persen.

“Target inflasi BI (Bank Indonesia) bulan ini adalah 0,3 persen tapi ternyata lepas menjadi 0,76 persen. Ikan bandeng melonjak tajam pada November dan harga angkutan udara mulai naik signifikan, terutama penerbangan langsung (direct flight),” ujar Yanuar kepada awak media.

Lanjutnya, diperkirakan harga-harga masih akan naik Desember 2018 nanti. Terutama harga angkutan udara dan barang komoditas jelang natal dan tahun baru. Bagi pemerintah daerah, cukup sulit untuk mengendalikan harga angkutan udara. Dan jalan satu-satunya adalah adanya aturan dari Kementerian Perhubungan untuk mengendalikan harga angkutan udara.

“Selain itu, ada beberapa komoditas mengalami kenaikan sedikit, seperti minyak tanah, cabe rawit, obat resep dan lainnya. Target nasional kan plus minus 1 persen dari 3,5 persen. Kalau nanti inflasi Tarakan lebih dari 3,5 persen, diharapkan jangan lebih dari 4,5 persen,” bebernya lagi.

Namun jika inflasi Desember 2018 sama dengan Desember tahun lalu, maka inflasi Tarakan diperkirakan sekitar 4,25 persen. Saat ini Dinas perdagangan, Bulog dan Pemerintah Kota Tarakan sendiri masih terus berupaya mengendalikan harga-harga di bulan Desember 2018. Salah satu komoditas yang dikhawatirkan naik adalah ikan yang paling banyak dikonsumsi jelang tahun baru.

“Feeling saya peribadi (desember 2018) naik inflasinya. Kalau inflasi tinggi, yang kena dampaknya kan masyarakat miskin dan rentan miskin,” tutupnya.
Dari 82 kota pantauan nasional, sebanyak 70 kota mengalami inflasi dan 12 sisanya mengalami deflasi.  Dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke dengan 2,05 persen dan terendah di Kota Balikpapan sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar -0,64 persen dan terendah di Kota Pematang Siantar dan Pangkal Pinang sebesar -0,01 persen. (HK3)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories