HK News

Foto

Anggota DPR RI Kembali Wacanakan Ajukan Suplai Vaksin ke Kaltara



TARAKAN - Hingga saat ini pemerintah dan berbagai lembaga terus berupaya melakukan suplai vaksin dalam mempercepat proses vaksinasi masyarakat untuk memutus penularan covid-19. Salah satunya ialah DPR-RI.

Deddy Yevri Hanteru Sitorus Anggota Komisi IV DPR RI menerangkan hingga sejauh ini pihaknya telah berhasil menyuplai 13 ribu dosis vaksin ke Kaltara dalam beberapa tahap. Dengan jumlah tersebut, pihaknya akan terus berupaya menambah jumlah suplai vaksib, agar vaksinasi di Kaltara selesai secepatnya.

"Sampai hari ini, kami sudah memfasilitasi vaksin hampir 13 ribu dosis. Itu kerjasama kita dari DPR-RI Mentri Kesehatan. Ini saya sudah mengajukan surat minggu lalu untuk tambahan 20 ribu dosis,"katanya, (17/09).

Tidak tanggung-tanggung, pihaknya meminta  20 ribu dosis vaksin dapat disuplai ke Kaltara dalam waktu dekat. Kendati begitu, usulan tersebut belum mendapatkan jawaban.

"Mungkin juga, minggu depan saya akan bertemu wakil mentri desa untuk mencari tambahan lain. Kami sudah bersurat untuk meminta 20 ribu dosis dan mungkin ada sekitar 20 ribuan lagi, mungkin dari kementrian desa,"terangnya.

Ia menerangkan, sebagai upaya mempercepat vaksinasi kepada masyarakat, DPR-RI akan terus berupaya melancarkan vaksinasi tersebut. Terangnya, saat ini pihaknya terus mendeskak Kemenkes agar dapat merealisasi usulan tersebut.

"Sebenarnya kami kan hanya membantu memfasilitasi karena kan kalau hanya menunggu proses birokrasi, ini kan orang di Jakarta berebut untuk divaksin. Kami kan secara reguler sudah meminta kepada mentri kesehatan untuk menangih alokasi ke Kaltara,"tuturnya.

"Kaltara sekian, Kabupaten ini sekian, kan saya lihat ini kecil sekali. Lalu saya berinisiatif untuk memfasilitasi. Karena kan yang masuk sekarang sekitar 6 sampai 8 juta. Jadi semua daerah berebut. Kalau melihat populasi dan segala macamnya kita kan pasti selalu kalah dengan wilayah di Jawa dan Sumatra. Kalau hanya menunggu saja hasilnya begitu,"lanjutnya.

Ditegaskannya, meski vaksin merupakan program gratis pemerintah, namu dalam mengelar vaksinasi kepada masyarakat, pihaknya harus mengeluatkan kocek pribadi untuk memenuhi operasional lainnya.

"Akhirnya saya berinisiatif minta, karena itu kan mengeluarkan biaya juga secara pribadi. Setiap kali menggelar vaksinasi, paling tidak memerlukan biaya 15 sampai 25 juts

A loh. Untuk makan, tempat, dan segala macam,"bebernya.

Sehingga ia mengutuk keras jika adanya pihak-pihak yang memanfaatkan momentum ini untuk mencari keuntungan pribadi. Sehingga menurutnya, jika terdapat oknum petugasnya yang melakukan pungli saat kegiatan vaksinasi, dirinya tidak segan-segan untuk melaporkan oknum tersebut ke ranah hukum.

"Pertama kan jelas vaksin kita dikirim ke Nakes Provinsi, di situ sudah ada angkanya, dari sana disebar ke wilayah Kabupaten/Kota yang menjadi target. Dari situ kan kita bisa lihat yang disuntikan berapa. Makanya saya minta kepada masyarakat kalau selama ini ada proses vaksinasi yang minta uang laporkan kepada kita. Pasti kami langsung laporkan ke polisi. Pasti saya proses karena ini haknya rakyat yang kita perjuangkan. Dan iti gratis dari negara, soal yang lain-lain, itu menjadi tangguny jawab penyelenggara,"tutupnya.(*)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories