HK News

Foto

Masyarakat KTT Gelar Tolak Bala Bulan Safar, Minta Keselamatan Jauh dari Marabahaya

TANA TIDUNG - Masyarakat Kabupaten Tana Tidung (KTT) menggelar Tradisi Tolak Bala Istigfar Shafar yang dilaksanakan di Siring Tidong Keramot Desa Sedulun, dengan Tema 'Pebais Rasa, Petawoy De Bala' pada Rabu pagi, 6 Oktober 2021.

Ketua Adat Tidung KTT Armansyah Ali menjelaskan bahwa Tradisi ini merupakan Budaya yang rutin dilaksanakan masyarakat Tidung saat memasuk bulan kedua tahun Hijriah yaitu Bulan Safar.

Masyarakat Tana Tidung kata Armansyah Ali biasanya menggelar acara seperti ini di daerah pinggiran sungai atau laut, dan itu tidak hanya dilakukan di KTT saja, tetapi di daerah lain di Kaltara juga melaksanakan seperti itu.

Tradisi Tolak bala yang rutin dilaksanakan masyarakat KTT setiap tahunnya jelas dia, sangat kental dengan budaya Islam, walaupun kegiatan seperti ini tidak termasuk dalam hukum islam, namun ritual adat seperti ini sangat kental dengan nuansa Islam, yang terlihat pada saat kegiatan berlangsung, yang diisi dengan bersholawat bersama dan membacakan doa-doa meminta keselamatan kepada Allah SWT.

"Ritual seperti ini merupakan tradisi turun menurun yang diturunkan dari nenek moyang kami terdahulu setiap masuk bulan Safar, untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala marabahaya, dan biasanya masyarakat membawa makanan seperti Ketupat, Beras, kue, buah-buahan atau telur. Dan makanan yang dibawa masyarakat itu nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir," jelas Armansyah Ali.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Tana Tidung Hendrik, yang juga hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, budaya atau tradisi yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, seperti yang dilakukan masyarakat saat ini yaitu tolak bala perlu terus dilestarikan, selagi itu tidak bertentangan dengan agama.

"Esensi dan substansi diadakannya gelar budaya tolak bala ini, tidak lain untuk memohon perlindungan dari Tuhan yang maha esa, karena tanpa perlindungan dan pertolongannya maka tidak ada daya upaya kita untuk selamat dari marabahaya dan bala," kata Wabup.

Maka dari itu Wabup mengajak untuk bersama-sama berdoa dan memohon ampun kepada Tuhan yang maha Esa dari segala noda dan dosa yang telah kita perbuat, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Karena Azab dan bala itu kata Wabup datang karena dosa-dosa yang telah kita perbuat.

"Semoga dengan istighfar safar dan doa talak bala yang kita panjatkan, diri kita, keluarga, masyarakat serta Kabupaten yang kita cintai ini mendapat perlindungan dari Tuhan yang maha kuasa dari segala bencana dan bala," ucap Wabup.(hk)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories