HK News

Foto

Plt Dirut RSUD Tarakan Tegaskan Rombak Sistem Layanan dan Belanja

TARAKAN - Setelah dilantiknya Dewan Pengawas RSUD Tarakan, hal tersebut disambut cukup baik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Saat dikonfirmasi, Plt. Direktur Utama (Dirut) RSUD Tarakan dr Franky Sientoro Sp.A menuturkan dengan adanya Dewan Pengawas (Dewas) maka hal tersebut mendorong RSUD Tarakan agar selalu memberikan pelayanan terbaik.

"Dengan adanya Dewas ini merupakan satu kesempatan bagi saya yang baru belajar jadi direktur, karena saya baru sebulan menjadi direktur, sebelumnya kan di fungsional. Kami sangat mengharapkan Dewas ini membina dan mengawasi pekerjaan kami. Sehingga, melalui Dewas, tentunya masukan dan arahannya tidak melenceng dari kegiatan-kegiatan yang ada,"ujarnya, (8/6).

Ia juga menekankan kepada 1400 pegawai agar tetap solid satu sama lain. Karena menurutnya solidaritas adalah kunci dari kualitas pelayanan.

"Rumah sakit ini harus melayani dengan hati nurani. Artinya, tidak membeda-bedakan pasien. Karena di hadapan realnya, pegawai saya yang 1400 ini, saya berbicara kepada mereka, anda harus bertegur satu sama yang lain. Karena saya masih melihat, bahwa pegawai satu dan pegawai lainnya banyak tidak saling mengenal,"terangnya.

Selain itu, ia menegaskan jika pihaknya telah meminta izin Gubernur untuk mengubah pembelian alat secara effesien yang tidak bergantung kepada agen dalam hal perawatan. Hal itu dikarenakan, sebelumnya pembelian alat RSUD selalu bergantung kepada agen dalam maintenace.

"Di masa pandemi ini, jumlah bor pasien hanya sekitar 50 sampai 60 persen. Rumah sakit itu yang berjalan kalau bornya 80 persen atau lebih. Itu untuk maintenance dan sebagainya,"tegasnya.

"Pembelanjaan yang sekarang ini cukup tepat. Memang yang dulu saya minta maaf gubernur (sebelumnya) dapat dari mana, karena ada beberapa alat yang kadang-kadang setelah itu tidak bisa dipakai. Ada alat yang dibeli, itu selanjutnya harus dibeli di agen yang sama. Kita jadi terikat, kita harus beli ke dia terus. Kita beli alat dia tapi kaki kita yang diikat. Kita tidak mau seperti itu. Saya minta kepada anak-anak (pegawai) kita tidak boleh terjebak hal seperti itu. Mungkin harganya murah, akhirnya menjadi mahal kalau bergantung,"tuturnya

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang menerangkan, kepada dewan pengawas yang baru agar dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, melaksanakan pengawasan dan pengendalian program rumah sakit, serta menciptakan  lingkungan yang saling mendukung pada seluruh elemen terkait demi mencapai sebuah perubahan yang lebih baik pada rumah sakit.

“Dengan direktur baru, pejabat-pejabat baru, saya tidak mau melihat rumah sakit ini hanya begini-begini saja. Saya yakin rekan-rekan sekalian adalah seorang motivator dan bisa memberi motivasi kepada staf-stafnya agar lebih bergairah lagi melayani masyarakat demi nama baik rumah sakit yang kita cintai ini,” jelasnya.

Lanjutnya, Dengan berhasilnya pelantikan tersebut, ia mengharapkan dedikasi tinggi segenap pihak untuk melaksanakan tugas serta amanah besar yang telah menanti.

“Kepercayaan dan pengakuan merupakan sebuah kehormatan yang mengandung kewajiban, tugas dan tanggung jawab. Oleh karena itu kewajiban harus dijalankan, tanggung jawab harus dipikul, dan tugas harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan berikanlah pelayanan prima pada masyarakat Kalimantan Utara,” tutupnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories