Tana Tidung – Persoalan lahan antara PT. Inhutani I dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung, sepertinya akan terus berlanjut. Belum ada solusi dari kedua belah pihak.

Bupati KTT Ibrahim Ali, A.Md mengatakan dalam pertemuan yang dilakukan itu, pihak PT. Inhutani memang menurunkan jumlah penawaran harga beli lahan dari yang sebelumnya seharga Rp.50.197.000.000 menjadi di bawah harga tersebut.

Menurut Ibrahim Ali, harga yang ditawarkan PT. Inhutani masih tinggi dan tidak sesuai dengan kemampuan keuangan pemkab.

“Turunnya mungkin sekitar Rp30 atau 40 miliaran, tapi tetap saja tidak sesuai. Karena kita sebenarnya mengharapkan lahan ini dapat dihibahkan saja, karena kita sama-sama plat merah,” jelas Bupati KTT, Kamis (7/7).

Meski hal itu masih dalam tahap perundingan lanjutan, bupati menegaskan akan mengambil sejumlah langkah berani, jika persoalan lahan seluas 56 hektare ini terus berlanjut. 

Salah satunya bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, untuk meminta penyelesaian yang baik. 

“Insyallah Oktober kita ada perayaan pesta adat Irau yang akan mengundang 2 Menteri yakni Menteri BUMN dan Menteri Perdagangan. Jika nantinya sesuai rencana, maka saya akan duduk bersama pak Erick Thohir untuk membahas masalah lahan ini,” ucapnya.

Dari 56 hektare lahan Inhutani I di KTT, 40 hektar telah berdiri sejumlah fasilitas umum seperti Sekolah dan RSUD dan 16 hektarenya sudah dikuasai oleh masyarakat.

Mengingat sudah banyak BUMN melepas asetnya untuk kepentingan masyarakat, kali ini pun Ibrahim Ali yakin kalau BUMN dapat melakukan hal serupa di KTT. 

“Di Tarakan saja aset milik Pertamina sudah dilepas hibahkan untuk masyarakat, tentunya kita juga sangat berharap kalau persoalan lahan ini nantinya bisa diselesaikan dengan cara yang sama juga,” ujarnya.(hk)