HK News

Foto

Ciptakan Alat Pemisah Daging Buah dan Biji, Dinilai Cukup Membantu Pelaku UKM

TARAKAN - Setelah berhasil mengolah limbah sampah menjadi berbagai jenis BBM dan menciptakan beberapa jenis larutan bermanfaat. Kini Faizan Nur Eli berhasil merampungkan alat ciptaannya yang telah digarap sejak 2 tahun lalu.

Setelah tahap demi tahap memperbaiki kekurangan pada alat, akhirnya ia telah selesai menyelesaikan beberapa kekurangan dan siap mengikuti kompetisi kreatifitas dan inovasi  teknologi masyarakat se-Kaltara pada Juni mendatang.

"Saya baru saja menyelesaikan alat pemisah biji dan daging pada buah. Sebenarnya alat ini sudah ada sejak 2019 lalu, tapi karena dalam prosesnya masih ditemukan kekurangan, sehingga saya terus melakukan inovasi terhadap alat ini. Jadi saya terus mengupgrade jika menemukan adanya kekurangan sehingga sampai pada tahap akhir seperti ini," ujarnya (25/5).

Ia menceritakan, sejak lesunya perekonomian di masa pandemi covid-19, membuat ia prihatin atas kondisi orang-orang sekitarnya khususnya pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Alhasil, guna memudahkan dan meningkatkan produksi UKM olahan Buah ia membuat alat yang belum ia namai tersebut.

"Awalnya alat ini saya buat atas keprihatinan banyak pelaku usaha UKM yang kesulitan untuk memisahkan biji buah dan dagingnya. Sehingga saya menciptakan alat  memudahkan pelaku UKM dalam memproduksi kuliner jualannya,"tuturnya.

"Karena apa, kalau pakai tangan cukup lama, saya buatlah alat ini untuk memudahkan pekerjaan. Menggunakannya juga praktis dan cepat. Alat ini memiliki dua fungsi, selain memisahkan biji buah dari dagingnya, alat ini juga dapat berfungsi sebagai blender yang bisa mengolah buah menjadi jus,"lanjutnya.

Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan dunia permesinan. Namun kecerdikan Faizan selama ini mampu menciptakan berbagai alat yang memudahkan aktivitas masyarakat. Seperti mesin pengolah sampah menjadi BBM, pemisah serabut kelapa dan tempurung, alat pemisah biji buah dab isinya serta masih banyak lagi.

"Terus terang saya tidak memiliki latar belakang atau pendidikan ilmu permesinan. Saya hanya belajar secara autodidak melihat dari masalah yang ada. Sehingga saya mencari  ide untuk menciptakan solusi untuk memudahkan pekerjaan,"tukasnya.

"Saya tidak bisa meniru, alat ini dibuat atas inisiatif saya sendiri. Selain itu, sepertinya memang belum ada alat seperti ini. Sebenarnya saya cuma ingin bagaimana orang sekitar saya tidak merasa kesulitan dalam aktivitasnya. Terutama pelaku UKM di sekitar saya,"tuturnya.

Meski tidak semudah yang dibayangkan, namun atas keinginan dan tekad bulat Faizan akhirnya ia dapat menyelesaikan alat ciptaannya tersebut. Meski ia berulang kali melakukan upgrade atas berbagai kekurangan pada alatnya.

"Alat ini bisa memisahkan biji dan daging berbagai jenis buah berbiji. Seperti terap, sirsak, kurma, semangka dan lain-lain. Sebenarnya sudah beberapa orang yang mau memesan alat ini, cuma saya masih terus melakukan pengujian. Karena jangan sampai nanti, setelah digunakan 1 atau 2 hari alat ini sudah rusak. Makanya saya terus mengujinya untuk memastikan tidak ada kekurangannya lagi,"tukasnya.

"Awalnya tahap pertama bodinya ini dari plastik tapi setelah diuji coba, ternyata beberapa menit setelah diputar bodinya pecah. Setalah itu saya mencari bagaimana supaya awet. Akhirnya saya menganti bodinya dengan stainles. Kenapa stainles karena stainles tidak berkarat, sehingga mudah dibersihkan. Kalau dari besi atau plat mungkin dalam beberapa penggunaan bisa berkarat," jelasnya.

Setelah rampung, kini ia bersiap menyertakan alat temuannya dalam perlombaan inovasi dan kratifitas masyarakat Se-Kaltara pada Juni mendatang. Dalam kompetisi sejenis ini, Faizan sudah tidak asing mengingat ia menjadi peserta langganan dalam kompetisi bahkan sampai ke tingkat nasional.

"InsyaAllah awal juni alat ini saya ikutkan lomba tingkat provinsi di Tanjung Selor nanti. Insyaallah, kalau dari juri layak ini layak dipatenkan maka saya akan patenkan," bebernya.

Sementara, salah satu pelaku UKM yang mengolah buah, Sushanti Mulyadi menuturkan jika dirinya sangat terbantu atas kehadiran alat tersebut. Sehingga dengan kehadiran alat tersebut membuat ia dapat memproduksi lebih banyak minuman dan makanan dari buah terap yang diolahnya.

"Sebagai pelaku UKM yang memanfaatkan buah terap, saya cukup terbantu atas kehadiran alat ini. Selama menggunakan alat ini, pekerjaan saya mengolah terap menjadi kue dan minuman menjadi lebih cepat dan praktis," tuturnya.

"Awalnya saya menggunakan blender biasa untuk mengola terap, tapi itu sangat sulit karena saya harus melucuti daging dan buahnya satu persatu. Tapi dengan alat ini saya langsung memasukan buahnya..nanti alatnya sendiri yang memisahkan daging dan bijinya," lanjutnya.

"Pada intinya, memang alat ini sangat dibutuhkan untuk mengejar kualitas dan kuantitas produk saya. Karena kendalanya, bagi saya pelaku UKM yang memanfaatkan buah terap, kalau musim terap kan kita harus mengolah terapkan secepat mungkin, kalau saya mengolahnya pakai blender itu akan sangat lambat sekali dan buah terap akan busuk. Jadi memang alat ini sangat baik untuk mengolah buah dengan cepat," pungkasnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories