HK News

Foto

Basarnas Ujicoba Right Inflatable Boat Baru di Perairan Tarakan, Amiruddin: Spesifikasi High Speed

TARAKAN - Usai pengecekan dan pemasangan peralatan penunjang di Rigid Inflatable Boat (RIB) pada Senin (26/4/2021) lalu, personel Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tarakan melakukan sea trail didampingi teknisi dan penyedia dari pusat. Sea trail pada RIB bernomor 03 bertenaga mesin (horse power) 500 PK ini dilakukan di perairan Kota Tarakan, Selasa (27/4) pagi. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tarakan Amiruddin A.S, S.Sos pun turut andil pada sea trail sekaligus melakukan pemantauan.

RIB yang menjadi alat utama (alut) perairan tambahan milik Basarnas Tarakan ini sudah dilengkapi peralatan navigasi yang cukup canggih. Didesain untuk bergerak cepat (high speed) dan dinilai efektif mengkaver wilayah perairan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang terdiri dari sungai-sungai.

“Alut SAR ini (RIB 03,Red) baru diterima dan datang pada 26 April 2021, diberikan oleh pusat ke Kantor SAR Tarakan dengan memiliki spesifikasi high speed yakni alut transportasi air yang memiliki gerak cepat, untuk menjawab respons time,” kata Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin A.S, S.Sos.

Dengan adanya penambahan 1 unit RIB dengan panjang 12 meter ini, disebutkan Amiruddin, alut SAR Tarakan khusus perairan dengan jenis yang sama ada 4 unit yakni 3 unit RIB berada di Tarakan dan 1 unit berada di Pos SAR Nunukan. “Di Nunukan panjangnya lebih kecil yaitu 5,8 meter. Di Tarakan ini ada 2 unit yang 12 meter dan 1 unit 9 meter. Semua ini untuk bergerak cepat biar masuk di sungai-sungai pun efektif, apalagi spesifikasi yang ada sekarang ini baik sekali jika ada gelombang. Apalagi di perairan Laut Sulawesi, karena kita berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yaitu alur pelayaran yang sangat padat, pelayaran internasional,” jelasnya.

Sebelum melakukan sea trail, dikatakan Kansar Tarakan, RIB 03 datang bersama dengan penyedia dan teknisi untuk melakukan pendampingan, training atau familiarisasi. 2 personel pun disiapkan untuk mengawaki RIB tersebut.

“Alut baru ini standby di Pelabuhan Tengkayu. Pelabuhan tersebut salah satu sentral yang menghubungkan antara 5 kabupaten/kota di Kaltara. Sehingga apabila terjadi suatu crash pada speedboat yang melayani masyarakat, kami bisa cepat mendapatkan informasi dan langsung bisa melakukan aksi penyelamatan,” ujar Amiruddin.

Namun melihat kondisi perairan di utara Indonesia ini ialah Laut Sulawesi yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, meski wilayah perairan kabupaten/kota di Kaltara berupa sungai-sungai, alut SAR yang dimiliki Kansar Tarakan dinilai belum maksimal. Terlebih wilayah kerja Kansar Tarakan bukan hanya di Tarakan melainkan keseluruhan Provinsi Kaltara dan sebagian perairan Laut Sulawesi. Sehingga untuk representatifnya, harus ada 1 unit kapal negara (KN) yang standby untuk mengantisipasi apabila terjadi crash pelayaran di daerah Laut Sulawesi.

Mantan Kansar Pekanbaru ini pun bersyukur, dalam waktu dekat Kansar Tarakan akan menerima bantuan alut dari pusat berupa 1 unit kapal negara berukuran 40 meter, dengan kecepatan maksimum 30 knot bermesin 4200 PK dan full digital.

“Alhamdulillah, setelah kami mengusulkan dan melakukan persentasi, pimpinan di pusat mengalokasikan 1 unit kapal penyelamat ukuran panjang 40 meter dengan kecepatan maksimum 33 knot. Kapal ini bisa mengkaver perairan Laut Sulawesi khususnya untuk daerah ALKI II. Kru kapal kami sudah berangkat ke Batam melakukan familiarisasi dan Insya Allah awal Juni kapal sudah tiba di Tarakan,” bebernya kemarin (27/4).

“Dengan adanya kapal ini, alut kita sudah memadai. Hanya saja ada peralatan yang masih dibutuhkan seperti peralatan ekstrikasi portable, camera night vision dan lainnya sebab operasi SAR ini tidak kenal waktu. Personel siaga 24 jam, sehingga penyelamatan malam pun kami bisa menyusur sungai jika ada peralatan tersebut. Apalagi di daerah Kaltara banyak daerah pertambangan,” sambung Mantan Kansar Kendari ini.

Dengan adanya penambahan alut dan perhatian dari pimpinan Basarnas pusat, Amiruddin meyakini kinerja pelayanan jasa SAR pada masyarakat Kaltara akan semakin ditingkatkan, baik itu melakukan penyelamatan, melaksanakan pelatihan ataupun koordinasi dengan instansi terkait.

"Rencananya ke depan, Insya Allah kami akan melakukan koordinasi dengan Gubernur Kaltara untuk membuka  Unit Siaga SAR di Bulungan. Adanya  Unit Siaga SAR itu akan lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang ada di perbatasan. Karena Basarnas bukan cuma bekerja di perairan, di daerah pun melakukan kegiatan operasi SAR baik kondisi membahayakan manusia yang diakibatkan oleh human error, kecelakaaan transportasi darat, ataupun ada bangunan runtuh,” tuntasnya.

Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tarakan, menerima bantuan 1 unit Rigit Inflatable Boat (RIB) dari Basarnas Pusat untuk mendukung operasi SAR di wilayah kerja Kantor Basarnas Tarakan, Minggu (25/04/2020). 

Alat utama (Alut) SAR ini merupakan perahu berbahan dasar karet dengan lunas aluminium alloy yang dilengkapi kemudi.

Satu unit RIB bernomor 03 tersebut kini sandar di Pelabuhan Malundung Tarakan setelah menempuh perjalanan pengiriman dari Jakarta ke ujung utara Nusantara. Jika tak ada aral, direncanakan akan dilakukan sea trail pada Selasa (27/04/2021) oleh personel Basarnas Tarakan didampingi pihak penyedia. 

Keberadaan pihak penyedia ini sekaligus melatih personel Basarnas Tarakan dalam penguasaan RIB dari segi operasional maupun perawatannya.

Luasnya kondisi perairan Provinsi Kalimantan Utara khususnya Kota Tarakan sangat cocok menggunakan RIB saat petugas Search and Rescue melakukan aksi pencarian, pertolongan dan evakuasi korban.

Untuk diketahui, salah satu keunggulan RIB ini yaitu bisa bertahan dari terjangan ombak setinggi tiga meter. Sehingga diharapkan adanya penambahan alut SAR ini semakin mengoptimalkan sarana pencarian dan pertolongan di area perairan/laut sesuai wilayah kerja Basarnas Tarakan," ungkap Kasubsi Pos SAR Tarakan Dede Hariana.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories