TANJUNG SELOR - Dalam rangka tindak lanjut Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Program Bangga Kecana Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2021, di Ruang Rapat Wakil Gubernur, Kamis (25/3).

Mewakili Gubernur Kaltara, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Yansen TP membuka acara tersebut dengan menyampaikan beberapa pesan. Yakni, hasil sensus penduduk tahun 2020 yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan jumlah penduduk Kaltara bertambah 701.814 jiwa pada tahun 2010 lalu dengan laju pertambahan penduduk sebesar 2,86%,” papar pria kelahiran 14 Januari 1960 ini.

Menurut Wagub Yansen, angka pertumbuhan penduduk yang terkendali tersebut merupakan sebuah keberhasilan bagi para pengelola Program Bangga Kencana di Kaltara dalam mengimplementasikan terwujudnya penduduk tumbuh seimbang.

“Keberhasilan Program Bangga Kencana di Kalitara dengan gambaran jumlah penduduk usia produktif yang cukup besar. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020 lalu, terdapat sebesar 69,95% penduduk dengan usia produktif. Ini peluang bagi kita untuk dapat menikmati Window of Opportunity lebih awal dibandingkan dengan provinsi lain,” kata dia saat memberikan sambutan.

Berdasarkan data di atas, pihaknya mengajak seluruh keluarga serta pemuda-pemudi Benuanta untuk mampu merencanakan masa depan sehingga dapat menjadi generasi yang unggul dan berakhlak mulia.

Salah satu permasalahan yang disorot oleh Wagub Yansen dalam pengembangan keluarga yaitu tingkat perkawinan anak yang masih tinggi. Ia merasa bahwa perkawinan usia dini berisiko dalam mempengaruhi kesehatan anak tersebut.

“Untuk itu, mari pastikan bahwa anak–anak kita mendapatkan pendidikan tentang kesehatan reproduksi yang sehat serta menggalakan program generasi berencana agar terhindar dari perkawinan di usia anak,” ujar pria kelahiran Krayan Selatan tersebut.

Wagub Yansen mengajak pemangku kepentingan lintas sektor untuk bersinergi dalam menurunkan angka stunting. Walaupun angka stunting di Kaltara telah mengalami penurunan menjadi 28%, tetapi angka tersebut dirasa belum cukup.

“Kami berharap perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim (Kalimantan Timur, red) dan Kordinator Lapangan Program Bangga Kencana Provinsi Kaltara terus berbuat untuk percepatan penurunan stunting, termasuk memberdayakan masyarakat dan menggerakan sumber daya yang ada dalam mencegah kelahiran bayi stunting,” harap Wagub Yansen.

Terkait pentingnya data yang berkualitas, valid, dan up to date, Wagub Yansen menjelaskan, dalam pendataan keluarga tahun 2021, data yang demikian akan mendukung program pembangunan sehingga dapat tepat pada sasaran. Apabila program pembangunan tepat sasaran, maka Kaltara dapat menikmati dan menjaga bonus demografi lebih lama.

“Maka selain menjaga penduduk tumbuh seimbang, harus disertai dengan keluarga berkualitas,” ujar Mantan Bupati Malinau tersebut.

Dia menambahkan, dalam Grand Design Pembangunan Penduduk terdapat 5 aspek yang menjadi prioritas untuk diselesaikan, yaitu: pengendalian kuantitas penduduk; peningkatan kualitas penduduk; pengarahan mobilitas penduduk; pembangunan keluarga; dan pengembangan data base penduduk.

“Saya menaruh harapan yang sangat tinggi kepada seluruh pengelola program Bangga Kencana Provinsi dan Kabupaten/Kota bersama dengan kader yang ada di lini lapangan serta mitra kerja. Hal ini dapat mewujudkan kesejahteraan bagi setiap keluarga di Kaltara,” tandasnya.

Seperti diketahui, acara tersebut dihadir secara daring oleh Ketua Tim TP PKK Kaltara Rachmawati A. Paliwang, perwakilan BKKBN Kaltim, Kordinator Lapangan Program Bangga Kencana Kaltara Aris Ananta, Perwakilan BKKBN Kaltim, Perwakilan DPMD Kaltara, Perwakilan DP3AP2KB Kaltara, Tim PKK dari lima Kabupaten/Kota di Kaltara, dan perwakilan dari organisasi kemasyarakatan.(wn)