TARAKAN - Pembukaan proses belajar mengajar atau tatap muka di sekolah khusus Kota Tarakan masih belum ada kepastian dari gugus tugas percepatan penanganan COVID-19.

Syarat pembukaan tatap muka di sekolah ini syaratnya dapat dilaksanakan bagi dearah yang dinyatakan zona hijau oleh Kementerian Kesehatan RI dan ada persetujuan orang tua siswa. 

Tarakan masih menuju zona hijau. Tidak sampai sepekan, sudah tercatat 4 kasus konfirmasi COVID-19. 2 warga Tarakan dan 2 warga luar Tarakan.

"Pembukaan sekolah itu bagi yang zona hijau, yang paling penting itu adalah persetujuan dari orang tua untuk melakukan tatap muka di sekolah," ujar Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Tarakan, dr. Devi IkaIndriarti, MKes, Selasa, 11 Agustus 2020.

Dikatakan dr. Devi,  sebagian besar orang tua menyetujui anak masuk sekolah. Hasil survei yang dilakukan sekitar 79 persen orang tua menghendaki anaknya sekolah bertatap muka.

Namun, lanjut dr. Devi, harus diperhatikan apakah ada sarana cuci tangannya, kemudian sarana pembelajarannya seperti apa, berapa lama anak berada di sekolah, jumlah anak di dalam kelas tidak boleh melebihi 50 persen, itu yang harus dibicarakan terlebih dahulu.

"Persiapan itu harus dibicarakan karena kita tidak mau terjadi penularan di sekolah, akan dilihat persiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah dan nanti juga akan melibatkan puskesmas yang berada di dekat sekolah tersebut," urainya.

ATURAN PEMBERIAN SANKSI PELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN

"Itu masih kita mau pelajari dulu karena kalau kita terapkan sanksi itu kita akan lihat siapa yang memberikan sanksi, bagaimana bentuk sanksinya, nanti dipelajari dulu," pungkas dr. Devi.(hk3)