HARIANKALTARA.COM — Selama ini pemberangkatan haji di Kalimantan Utara (Kaltara) mempunyai kendala tersendiri. Yakni tidak adanya embarkasi haji di Kaltara yang menyebabkan para haji Kaltara harus transit beberapa kali sebelum ke Mekkah.

Kemenag (Kementerian Agama) Kaltara pun mengusulkan pembangunan embarkasi haji secepatnya. Selaku Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umroh Kanwil Kaltara, Muhammad Aslam menuturkan pembangunan embarkasi haji untuk transit amat penting saat ini.

“Yang utama itu pembangunan embarkasi haji transit di Kaltara, karena biasanya kalau pemberangkatan atau pemulangan haji, semisal tanggal 3 berangkat ke Madinah kan tanggal 2 sudah harus masuk asrama. Belum lagi dari kabupaten lain, harus 1 hari sebelumnya ke Tarakan dulu. Bayangkan biaya akomodasi, hotelnya dan waktunya,” ujarnya kepada awak media.

Direncanakan, letak dibangunnya Embarkasi haji di Kaltara adalah lahan hibah yang diserahkan ke Kemenag di daerah Karang Harapan, Tarakan. Lahan yang dibutuhkan sekitar 5 hingga 6 hektare, namun Aslam menjelaskan jika diberi 3 hektare saja sudah termasuk cukup. 

Mengenai anggaran, Aslam belum bisa memperkirakan. Namun dirinya berharap, embarkasi haji transit tersebut bukan hanya sekedar bangunan, tapi bisa mengangkat perekonomian masyarakat.

“Harus multifungsi, kita bangun gedung sekaligus fasilitasnya. Supaya nanti jika ada kegiatan keagamaan atau kegiatan masyarakat lainnya bisa disana, bukan hanya saat musim haji saja. Harus ada aula atau ruang pertemuan juga. Dan harus dekat dengan bandara,” pungkasnya.

Dikonfirmasi perihal realisasi pembangunan, Aslam berharap 2018 sudah selesai pembebasan lahan dan mulai pembangunan pada 2019. Lantaran dari pemerintah pusat mengatakan sudah ada anggaran dan tinggal persiapan lahan. Anggaran untuk pembangunan embarkasi haji tersebut beragam, tergantung ada tidaknya alokasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan ketersediaan lahan.

Standarnya senilai Rp 400 miliar untuk bangunan saja dan lahan sudah disediakan dari pihak pemda. (HK3)