hariankaltara.com, TARAKAN - Sebanyak 864 mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhitung Senin, 13 Juli 2020.
KKN di tengah pandemi COVID-19 berbeda seperti KKN sebelumnya. Mahasiswa tidak lagi KKN masuk ke desa-desa di Kaltara mengingat masih pandemi.
UBT menyerahkan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah KKN untuk proses KKN mandiri per individu dengan beragam program yang mahasiswa ajukan. Tema yang diusung UBT pada KKN kali ini lebih kepada tanggap COVID-19.
Kemarin, 40 mahasiswa KKN dilepaskan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan. Menurut Ketua LPPM UBT Sahran, selain ke palang merah, mahasiswa KKN mandiri juga ada yang ke kantor-kantor pemerintahan, dan lainnya.
Ia berharap mahasiswa KKN tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 agar menghindari penularannya. "Kita berharap mahasiswa berhati-hati karena kita ketahui virus ini berbahaya, patuhi protokol kesehatan. Kita juga berhadap dari KKN ini ada dokumentasi yang baik dari mereka," jelasnya.
Menanggapi 40 mahasiswa KKN di PMI Kota Tarakan, Ketua palang merah di Tarakan, Dr. M. Yunus Abbas, M.Si mengatakan, ia membuka pintu bagi mahasiswa yang ingin KKN di palang merah.
"Saya merespon baik. Awalnya saya dapat info 15 orang mau KKN disini, ternyata 40 orang, tidak apa-apa kita tetap terima," ujarnya.
Terdapat beberapa program yang akan disiapkan palang merah kepada mahasiswa KKN UBT sebagai relawan. Diantaranya berpartisipasi dalam penyemprotan disinfektan di fasilitas umum, promosi kesehatan, sosialisasi, pendataan terdampak COVID-19 pada ekonomi masyarakat, dan lainnya.
"Selesai KKN ini kita maunya mereka adanya produk yang dihasilkan ya, dalam bentuk video pembelajaran, edukasi, sosialisasi maupun untuk laporan kegiatan mereka," pungkasnya.(hk3)
0 Comments