HARIANKALTARA.COM — Ditolaknya APBD-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan) 2018 dan tidak adanya kegiatan baru, hampir dipastikan Penerangan Lampu Jalan (PJU) tak mendapat cipratan dana. Namun Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan terus memutar otak untuk mencari jalan keluar permasalahan tersebut.

Dikatakan Kepala DPUTR Tarakan, Muhammad Haidir, PJU memanglah tanggungjawab mereka.

“Kalau PJU mati kan diganti atau diperbaiki, itu tanggungjawab kita tapi selama ini kita lakukan sesuai kemampuan anggaran kita. Seperti kita tahu kan antara kebutuhan sekarang dengan kemampuan anggaran hampir di semua bidang tidak imbang,” ujar Haidir-sapaan akrabnya.

Dikonfirmasi perihal pemeliharaan dan pengadaan PJU di daerah terpencil seperti Aki Balak atau Amal, Haidir mengatakan PJU daerah tersebut sudah menjadi bagian dari rencana diskusi bersama pengelola lalu lintas. Sehingga dengan kondisi anggaran saat ini, DPUTR hanya bisa melakukan pengerjaan yang dianggap prioritas terlebih dahulu. 

Dikonfirmasi perihal titik mana saja yang perlu diprioritaskan pemasangan PJU, Haidir menjelaskan Aki Balak menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan.

“Sudah selayaknya jalanan itu dilengkapi PJU kan, kalau kita juga maunya dipasang semuanya, setiap tiang ada lampunya. Salah satu yang diprioritaskan ya Aki Balak, kemudian jalanan yang ke Juata dan Amal. Disamping kegiatan mobilitas semakin tinggi, ada mahasiswa yang kuliah disana,” beber Haidir lagi.

Saat ini, DPUTR akan memprioritaskan pergantian bolam lampu dan kwh meter. Lanjut Haidir, anggaran untuk PJU tidak bisa jika hanya mengandalkan APBD. DPUTR tetap mengupayakan anggaran dari semua jalan, seperti hibah, CSR perusahaan, DAK (Dana Alokasi Khusus), bantuan provinsi maupun pusat. 

“Kalau mengajukan dana itu sudah terus kita lakukan, setiap tahunnya pokoknya ajukan terus,” tutup Haidir. (HK3)