HK News

Foto

Dewan Proper KLHK Datangi Sekolah Tapal Batas di Sebatik-Malaysia

HARIANKALTARA.COM-Dewan Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pertamina EP Asset 5 Tarakan ke Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, untuk mengujungi Sekolah Tapal Batas, Minggu (25/11/2018).
PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan menjadi kandidat proper peraih emas dari KLHK untuk kali kedua ditahun ini. Karena sebelumnya sudah mendapatkan emas.
Indikator yang harus dipenuhi bila ingin mendapatkan emas pun tidaklah gampang, perusahaan harus mampu mengelola lingkungan dan mendampingi masyarakat menjadi mandiri. Ketua Dewan Pertimbangan Proper KLHK, Profesor Sudharto P. Hadi, menuturkan Pertamina EP Asset 5 menjadi kandidat proper emas. 
Kandidat proper emas tidak mudah, ada beberapa langkah. Termasuk melewati proper hijau. Artinya perusahaan mengelola lingkungan dengan inovasi. Inovasi itu, kata Prof Dharto, ditunjukkan perusahaan yang mampu mengelola lingkungan, sampah, menunjukkan penghematan energi, menghemat penggunaan air, mengurangsi emisi, mengurangi timbunan limbah, dan memberikan kontribusi untuk keanekaragaman hayati.
“Dari inovasi itu tampak sinergi antara ekonomi dan ekologi, artinya adalah kalau stigma selama ini mengelola lingkungan adalah cost (biaya), ternyata tidak, dengan mengelola lingkungan itu ada keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan menghemat antara ekonomi dan ekologi yang selama ini stigma banyak menghinggapi para pengusaha,” jelas Prof Dharto.
Perusahaan yang melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk pemberdayaan dalam masyarakat sehingga masyarakat mandiri, maka perusahaan tersebut layak mendapatkan emas dari KLHK. 
“Tugas kami adalah memverifikasi, apa yang dilakukan Asset 1 pendampingannya adalah sekolah tapal batas, dan ada 2 lagi di Tarakan yang akan kita tinjau, yaitu energi terbarukan dan UMKM, jadi tugas kami memotret lalu kami laporkan ke dewan. Meskipun saya ketuanya saya tidak punya hak veto, itu adalah kewenangan teman-teman untuk kesepakatan” terangnya.
Menurut Prof Dharto, Sekolah Tapal Batas mampu mengatasi persoalan pendidikan anak TKI, kesehatan dan kemandirian. 
“Sekolah tapal batas mengatasi persoalan pendidikan yang dialami oleh anak-anak dari TKI yang daya tawarnya rendah, tidak punya KTP, paspor, dibayar upah rendah, tidak mendapat hak-hak sebagaimana buruh. Mudah-mudahan (sekolah tapal batas) menginspirasi anak-anak TKI yang ilegal itu ke pangkuan Republik Indonesia dengan pendidikan yang memadai” jelasnya.
Menurutnya, 3 kali perusahaan itu memperoleh emas, maka untuk yang ke-4 kalinya secara otomatis mendapatkan emas. Kandidat emas sebanyak 49 perusahaan, 49 prosentasinya sekitar 25 perusahaan dilakukan verifikasi dewan proper.
“Aturannya kalau sudah 3 kali dapat emas maka yang keempat akan dapat emas secara otomatis sepanjang tidak ada masalah, misalnya ada laporan pencemaran lingkungan, kita verifikasi, kalau terbukti emasnya (bisa) turun,” jelas dosen di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tersebut. 
Direktur Operasi dan Produksi Pertamia EP, Chalid Said Salim berharap raih emas kedua kalinya bagi Pertamina EP Asset 5 Tarakan.
“Maunya seperti itu (dapat emas lagi), tentunya berusaha mempertahankan emas, tahun lalu sudah dapat emas,” terang Chalid kepada awak media.
Kata Chalid, PT Pertamina EP punya tanggungjawab masalah sosial disamping migas. Program unggulan pertamina Sekolah Tapal Batas di Sebatik Tengah.
“Dampaknya tidak hanya menumbuhkan nasionalisme, juga mengangkat harkat anak-anak yang ada di sekolah tapal batas. Harapan kami ini bisa menjadi mandiri dengan produk-produk inovatif, seperti yang kita lihat produk pisang memberikan dampak positif,” pungkasnya. (HK5)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories