HK News

Foto

Menunggu Keputusan Raja Arab Saudi Soal Kepastian Haji 2021, Tarif Umroh Berpotensi Alami Kenaikan

TARAKAN - Mengingat masih masifnya penularan covid-19 hingga saat ini, Pemerintah Arab Saudi dipastikan kembali mengumumkan penutupan pelaksanaan ibadah haji maupun umrah, namun sempat ada pembukaan selama beberapa bulan. Karena dalam masa pandemi Covid-19, biaya ibadah umrah naik hingga dua kali lipat karena harus menggunakan protokol kesehatan. Hal itu diungkapkan Kepala Kementrian Agama H. Muhammad Shabera saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan, selain itu terdapat juga batasan-batasan di setiap lokasi ibadah yang ada di tanah suci. Sehingga hal tersebut bisa saja membuat kuota haji tidak dapat maksimal.

“Penundaan haji dan umrah kebijakan Pemerintah Arab Saudi, mau tidak mau kita ikuti. Padahal pelaksanaan ibadah haji tinggal empat bulan. Tetapi Kementerian Agama pusat masih melobi supaya Indonesia jangan disamakan dengan negara lain, karena Indonesia jumlah jemaahnya paling banyak,” terang, (15/2).

Shabera menjelaskan jika kemungkinan biaya haji akan mengalami pembengkakan mengingat bertambahnya untuk melakukan karantina. Sehingga hal itu memerlukan biaya tambahan.
 
“Ada biaya tambahan banyak sekali, yang biasanya sekitar Rp25 jutaan bengkak menjadi Rp48 juta. Sedangkan ibadah haji biayanya di kisaran Rp42 juta selama 40 hari, sedangkan umrah hanya 11 hari paling lama. Biaya bengkak ini karena ada karantina selama tiga hari, tambahan biaya hotel dan lain sebagainya. Sehingga banyak biaya yang harus dikeluarkan,” tukasnya.

Diketahui, sejauh ini pemerintah Arab Saudi telah melakukan pembatasan waktu ibadah hanya selama 1 jam. Hal itu berbeda dengan prosesi ibadah sebelumnya yang diperbolehkan berlama-lama.

"Saat ini pemerintah Arab Saudi hanya memperbolehkan ibadah selama 1 jam. Jadi setelah melaksanakan ibadah akan diminta kembali ke hotel,” terangnya.

“Waktu thawaf itu bisa lebih cepat, termasuk melakukan sa’i, tujuh kali bolak-balik tidak lebih dari 1 jam karena sepi, tetapi setelah itu kembali ke hotel. Sehingga tidak bisa melakukan ibadah secara khusyuk,” paparnya.

Lanjutnya, Shaberah berpesan supaya bersabar, mengingat situasi saat ini belum memungkinkan melaksanakan ibadah ke tanah suci.

“Ditundanya ibadah haji ini, jangan sampai ada perasaan tidak enak, apalagi sampai mengeluarkan kata-kata tidak baik. Bagaimanapun kuncinya adalah sabar, meskipun pelaksanaannya mundur dari jadwal yang seharusnya,” pungkasnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories