HK News

Foto

94 Pasien Covid-19 Jalani Perawatan, Banyaknya Pasien Suspek Sebabkan RS Rujukan Over Kapasitas

TARAKAN - Dari 476 kasus positif Covid-19 di Kota Tarakan, 378 telah dinyatakan sembuh. Berarti, masih tersisa 94 orang menjalani perawatan dan pemantauan karena masih berstatus positif Covid-19.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes mengakui banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 yakni RSUD Tarakan milik pemerintah provinsi Kaltara dan RSU Kota Tarakan mengakibatkan ruang pasien Covid-19 over kapasitas.

Kondisi ini harus dicarikan solusi secepatnya karena pasien Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya di Tarakan. Seperti hari ini, terdapat 20 kasus positif baru.

Bahkan, Satgas mewanti klaster Covid-19 dari kantoran yang terus bertambah. Kantor pemerintahan Tarakan seperti kantor kelurahan dan kantor dinas sudah terdapat klasternya. Termasuk kantor BUMN sudah ada yang positif.

"Dari 20 orang ini bahaya dari klaster perkantoran, RSUD dan RSU KT sudah kewalahan, sudah overload pasien menangani ini. Pasien ini sudah banyak dengan gejala atau suspek," ungkap dr. Devi, Kamis (19/11).

Seperti yang diungkapkan dr. Devi, banyak pasien dirawat di rumah sakit karena kasus suspek. Pasien memiliki penyakit penyerta (komorbid) sehingga perlu perawatan khusus.

"Tidak seperti dulu banyak yang terkonfirmasi positif tapi tanpa gejala, kalau suspek harus dilakukan perawatan," ujarnya.

Lokasi karantina mandiri penderita Covid-19 di Tarakan selain di rumah sakit, ada yang di hotel, dan sebagian di rumah secara mandiri.

"Karantina mandiri ada di hotel, ada di RSU kota, pas pas daya tampung maksimal, di RSUD juga dengan daya tampung maksimal, ada juga yang isolasi mandiri," imbuhnya.

Satgas kembali mengirimkan sampel swab ke BBLK Surabaya untuk diperiksa. Jumlahnya 1 koli atau di atas 100 sampel.

"Ini saling kait mengait, selalu kita pesan wanti-wanti, kalau kita tidak pikirkan orang lain maka utamakan keluarga kita, patuhi protokol kesehatan," pungkas dr. Devi.(*)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories