hariankaltara.com, TARAKAN – Sejak dilantik pada 1 Maret 2019, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota dr. Khairul dan Effendhi Djuprianto tancap gas dengan program “Smart City”.

Janji politiknya penyambungan air bersih gratis, juga bukan isapan jempol belaka, dipastikan tahun 2021 masuk tahun ke-3 pemerintahan Khairul-Effendhi, sekitar 90 persen masyarakat sudah bisa menikmati sambungan air bersih.

“Target kita tahun depan target 90 persen masyarakat teraliri air bersih itukan tahun ketiga pemerintahan (Khairul-Effendhi) bisa terpenuhi. Tahun ini kita pasang 5000-6000 sambungan baik dari MBR 1.900 dari dana APBD kita sekitar  2.000 ditambah lagi projek dari PU (dana APBD) sekitar 2.000an sambunga bisa dikerjakan tahun ini. Tahun depan sudah bisa terpasang semua 90 persen rumah di Tarakan,” jelas dr. Khairul.

Sebenarnya kata Khairul, pemenuhan target ini dalam 5 tahun jatah pemerintahannya,tetapi Khairul tak mau membuang waktu berlama-lama. “Dulu target kita 5 tahun pemerintahan tapi mudah-mudahan bisa lebih cepat,” ucapnya.

Dijelaskan Khairul, sejak awal dilantik awal 2019 hingga akhir tahun progres pekerjaan penyambungan air bersih sudah 74 persen. Tentu ini capaian yang baik dalam kepemimpinan Pak Dokter.

“Sampai 2019 itu mencapai 74 persen, tahun ini kalau 4000an (sambungan terpasang), itu 80 persen, tahun depan bisa 90 persen lebih,” imbuhnya.

Kota Tarakan secara geografis merupakan pulau yang dikelilingi lautan sehingga ketersediaan air baku sejak pemerintahan sebelumnya menjadi problem utama untuk ditemukan solusinya.

“Persoalannya di air baku yang kita pikirkan, makanya kita sudah memikirkan untuk membuat recycling jadi air yang sudah dipakai ditarik kembali. Memang mau bikin bendungan di wilayah bandara itu cuma masih ada problem perijinan, masih nunggu kalau tidak kita cari lagi di tempat mana. Debit airnya cukup besar daripada airnya terbuang percuma, kalau musim kemarau kita bendung tarik kembali (airnya), kalau musim kemarau kita buka,” pungkas Khairul.(hk3)