HK News

Foto

Permintaan Kayu Bajakah Januari-Agustus di Kaltara 3.242 Kali Pengiriman, Pemeriksaan Kesehatan Melalui Karantina Pertanian

TARAKAN - Kayu bajakah sempat viral di media sosial. Ramai diperbincangkan karena kandungan khasiatnya bagi kesehatan. 

Bajakah dalam bahasa Dayak Ngaju berarti “akar-akaran” dalam bahasa Dayak Maanyan disebutkan “wakai”, yakni beberapa ratus spesies tumbuhan pembelit-pemanjat di rimba hutan Kalimantan. 

Nama “bajakah” bukan spesies tetapi nama sekumpulan akar akaran. Ternyata penggunaan bajakah untuk obat telah dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju sejak beberapa ratus tahun yang lalu. 

Pada tahun 2019, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya sukses memperoleh medali emas atas karya ilmiah mereka yang berjudul “Bajakah Tunggal, The Cancer Medicine from Nature” pada ajang World Invention Creativity Olympic (WICO). 

Hasil dari riset mereka, didapati jika tanaman bajakah memiliki kandungan senyawa-senyawa fitonutrien yang bisa mematikan beberapa sel kanker. 

Sejak saat itu minat masyarakat di seluruh Indonesia akan kayu bajakah semakin meroket. Pascaviral kayu bajakah mulai dijual secara daring dengan permintaan  yang tinggi dan berkelanjutan. 

Di Bulan Agustus 2020, Karantina Pertanian Tarakan Wilayah Kerja Bandara Juwata telah menerbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan untuk 572 kali permohonan dengan total 767 kg Bajakah yang dikirim ke seluruh Indonesia. 

Umi Ngafifah, Amd pejabat Karantina Pertanian Tarakan Wilker Bandara Juwata melakukan pemeriksaan fisik terhadap puluhan paket bajakah kering untuk memastikan kayu tersebut bebas dari organisme pengganggu tumbuhan, Rabu (02/09).

“Kayu bajakah yang dilaporkan dalam kondisi kering, tidak berjamur serta dikemas dengan kemasan yang tertutup sehingga layak untuk dilalulintaskan kemudian bisa diterbitkan sertifikat kesehatan” ujar Umi Ngafifah. 

Selama Januari-Agustus 2020, tercatat
4534,30 kg frekuensi atau 3242 kali pengiriman kayu Bajakah dari Kaltara.(HK3


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories