TARAKAN - Jika kemarin 13 kasus terkonfirmasi positif virus corona diumumkan gugus tugas, hari ini kembali bertambah 2 kasus baru. Keduanya merupakan pelaku perjalanan dari Surabaya. 

Bertambah dua kasus konfirmasi, atas nama AFN perempuan 23 tahun pelaku perjalanan dari Surabaya dan AS laki-laki 54 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Surabaya. 

"Kumulatif kasus konfirmasi 110, sembuh 88, dirawat 22 masih positif, ada 17 dirawat di RSUKT, 3 di RSUD, 2 isolasi mandiri," sebut Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 KotabTarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, Minggu. 

Gugus tugas mengharapkan masyarakat jangan mengabaikan protokol kesehatan terutama pakai masker dimana pun beraktivitas. Rajin cuci tangan dan menerapkan physical distancing (jaga jarak). 

"Walaupun dilakukan skrining tapi masyarakat tidak patuh sama saja, jadi perlu kesadaran masyarakat taati protokol kesehatan," terangnya. 

"Pelaku perjalanan kalau pulang walaupun rapid test hasilnya negatif tetap isolasi mandiri 14 hari, kalau tidak mau silahkan PCR (uji swab)," lanjutnya. 

Sekitar 170 sampel swab masih diuji di BBLK Surabaya. Menurut dr. Devi, warga Tarakan yang melakukan isolasi mandiri tetap dipantau gugus tugas dan pihak perusahaan tempatnya bekerja. 

Ditambahkan dr. Devi, rencana sekolah tatap muka belum dapat dipastikan kapan dimulai mengingat jumlah kasus terus bertambah dan telah terjadi transmisi lokal. Apalagi Tarakan belum zona hijau. 

"Seperti yang diisyaratkan pak menteri pendidikan dan pak wali harus zona hijau dulu, lihat sekarang kita masih break ini kan, kita melihat ada transmisi lokal. Jadi kita selesaikan dulu transmisi lokal menuju zona hijau baru itu (sekolah tatap muka)," jelasnya.(hk1)