HK News

Foto

MUI dan Ormas Islam Dukung Pemerintah Tutup Prostitusi

HARIANKALTARA.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Tarakan bertemu Walikota Tarakan Sofian Raga, Senin (26/11/2018) lalu. Maksud Kedatangan ini untuk memberikan dukungan kepada pemerintah agar segera menutup tempat-tempat prostitusi.

Ketua MUI Kota Tarakan, Muhammad Anas, mengatakan, 2019 berdasarkan instruksi Mensos, tidak ada lagi tempat prostitusi beroperasi.

"Visi kami amar maruf nahi mungkar, kami adalah mitra pemerintah untuk melanjutkan dan merealisasi apa yang diinginkan pemerintah. Kami datang bersama dengan ormas Islam untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Kota Tarakan, untuk bersama-sama bagaimana menghapus kemaksiatan ini di Kota Tarakan," ungkapnya.

Lanjut Anas, kedatangannya yang kedua kalinya. Juli lalu, MUI Kota Tarakan sudah bertemu Wakil Walikota Arief Hidayat untuk menyampaikan dukungan penutupan tempat prostitusi.

"Alhamdulillah bapak Walikota Tarakan sangat merespon apa yang diinginkan umat melalui lembaga MUI Kota Tarakan," ujarnya.
Anas mengatakan dalam waktu dekat pemerintah melakukan langkah-langkah konkret.  "Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita ada langkah-langkah konkret," jelasnya kepada awak media.

Tidak hanya lokalisasi yang akan ditutup, kata dia, instruksi menteri sosial seluruh bentuk praktek prostutusi akan ditutup. Termasuk hotel-hotel terselubung. "Itu harapan pemerintah," imbuhnya.

MUI Kota Tarakan menghendaki agar penutupan bisa dilakukan selambat-lambatnya Desember mendatang, mengingat masuk tahun depan maka pembiayaan akan dilimpahkan ke daerah.
"Karena bila lewat dari Desember ini dilakukan penutupan, maka segala pembiayaan sesudah tanggal 1 Januari 2019 diambil alih pemerintah Kota Tarakan, mumpung masih ada satu bulan ini  dana dari pusat itu bisa kita manfaatkan, jadi jangan kita terlambat," jelasnya.

Menurutnya, upaya penutupan harus berjalan dengan damai tanpa gesekan. "Tidak ada gerakan, kita inginkan kedamaian, kedamaian, kedamaian, kita usahakan umat Islam bertindak dengan norma-norma agama yang ada, MUI tidak membenarkan adanya kekerasan. Islam itu harus penuh hikmah, harus penuh kedamaian," kata Anas.

Sementara itu, Walikota Tarakan Sofian Raga  mengatakan pemerintah akan melakukan pertemuan untuk membahas persoalan ini.

"Kita akan tindaklanjuti bersama, saya kira nanti akan kita rapatkan, kita akan bersama-sama semua akan kita undang," jelasnya.
"Mudah-mudahan kita bisa selesaikan, kalau lancar lebih cepat," tutup Sofian. (HK5)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories