HK News

Foto

Simposium Budaya di KTT, Edukasi Warisan Budaya Lokal

TANA TIDUNG - Penutupan Simposium Budaya ditutup dengan menari bersama, dengan tarian dari suku Tidung dan Belusu yang digelar di Pendopo Djaparuddin, Jumat 25 Juni 2021.

Selama pelaksanaan Simposium Budaya Tidung Masyarakat menyambut baik acara tersebut, sebagai media informasi dan komunikasi serta edukasi tentang warisan budaya lokal yang harus dilestarikan kepada generasi mendatang.

Salah satu budayawan suku Tidung dari Kecamatan Sesayap Hilir Askandar Ali menyambut baik dengan terlaksananya kegiatan ini, dan dia berterima kasih sekali dengan Pemerintah KTT yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

"Kegiatan ini sangat baik, karena selama ini belum pernah diadakan simposium budaya seperti ini, dengan diadakannya simposium ini, budaya-budaya kita juga dapat terangkat, baik seni, budaya maupun ukiran-ukiran khas daerah kita, dan saya juga berterima kasih kepada bapak Bupati yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini" Ujar Askandar Ali

Dan dia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan agar dapat memperkenalkan budaya suku yang ada di KTT kepada masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) maupun masyarakat luar Kaltara.

Sementara itu Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengatakan dengan terlaksananya Simposium Budaya Tidung yang telah membentuk komisi-komisi sidang Tidung dan Bulusu untuk dapat mengidentifikasi berbagai motif-motif dan ornamen budaya yang nantinya akan ditetapkan dan dipatenkan sebagai hasil warisan karya seni sebagai ciri identitas suku tidung.

Baik berupa hasil karya seni dalam pembuatan batik, sesingal, ornamen bangunan Pemerintahan, layanan publik, kamus bahasa Tidung dan bulusu, serta Buku-buku budaya lokalitas, penerapan kurikulum muatan lokal tidung dilembaga pendidikan yang nantinya ditindaklanjuti dengan melakukan workshop perumusan draft naskah buku ajar bernuansa budaya lokal disekolah. Dan berbagai komponen kebudayaan lainnya yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam membangun kembali marwah kebudayaan suku tidung di mata dunia.

"Kami optimis simposium budaya tidung ini akan menjadi momentum kebangkitan peradaban tidung dan Tana Tidung akan menjadi mercusiar yang Insyaallah akan menggema dan menjadi contoh bagi kaum suku tidung lainnya, baik wilayah Kaltara maupun wilayah Sabah Malaysia"

Sinergitas antara Pemerintah, Masyarakat, tokoh-tokoh tetua adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda sebagai generasi penerus kata Ibrahim Ali harus tetap bergandengan tangan dan membumikan budaya lokal tidung dimana pun dan kapanpun, khususnya di Bumi upun taka KTT.

Yang muda harus senantiasa belajar kepada yang tua, karena menurutnya masih banyak berbagai kebudayaan yang belum terwariskan kepada generasi mendatang. dan para orang tua juga membiasakan dan harus memaksakan untuk berbahasa tidung dan bulusu didalam keluarga, karna madrasah yang pertama dan utama adalah di lingkungan keluarga. "Sama miwan maya adat istiadat budaya taka, ka ando taka sisoy bagu, ka kati senditu senggilan bagu"

"Semoga pelaksanaan simposium budaya tidung dan bulusu ini dapat menjadi sejarah yang akan tercatan dalam tinta emas peradaban tidung dan bulusu hingga pada generasi mendatang" tutupnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories