HK News

Foto

Nelayan Tradisional di Tarakan Curhat soal Kecelakaan Laut

TARAKAN - Sering beberapa kali terjadinya insiden laut yang mengorbankan nelayan, membuat nelayan harus mencurahkan keluhan yang selama ini dipendam. Meski tidak semua kecelakaan atas dasar human erorr namun tidak dipungkiri kecelakaan seperti itu dapat terjadi. Walau begitu, ia mengakui faktor alam merupakan penentu terbesar keselamatan nelayan di lautan.

Saat dikonfirmasi, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Tarakan, Rustan menuturkan, meski kecelakaan yang dialami nelayan yang terakhir kemungkinan besar disebabkan faktor alam, namun selama ini ia mengaku para nelayan kerap mengalami kecelakaan di laut adanya insiden dengan transportasi laut lainnya.

Dijelaskannyq, terdapat beberapa kejadian kecelakaan yang diakibatkan adanya gesekan dengan kapal-kapal tugboat batu bara di perairan Tarakan.

“Musibah memang sulit dihindari. Di laut banyak aktivitas selain nelayan. Ada kapal transportasi, speed boat dan batu bara. Tidak sedikit teman-teman nelayan pernah mengalami kecelakaan karena aktivitas lainnya,"ujarnya, (22/5).

Ia mengakui, sejauh ini sudah terdapat regulasi yang mengatur tentang zonasi dimana spot-spot nelayan, perusahaan maupun ranah pemerintah untuk melakukan kegiatan. Kendati begitu, kondisi lautan di Tarakan berbeda dengan wilayah lain.

“Karakteristik wilayah kita itu kan disini ada laut kita tidak sampai 3 mil sudah sampai kabupaten lain. Jadi kalau mau berpatokan dengan aturan itu saya kira nelayan-nelayan bisa terpinggirkan,” ungkapnya.

Terkait sentuhan nelayan dengan kapal-kapal perusahaan batu bara di perairan Tarakan selama ini cukup sering terjadi. KNTI pun disebutnya selama ini turut membantu dalam tahap advokasi.

“Kalau ada insiden biasanya diatur secara kekeluargaan saja. Kalau misalnya menabrak alat tangkap, yang nabrak harus ngerti dong biar bagaimana aturannya itu sudah jelas. Di jalan raya kalau nabrak orang itu kan harus didenda kan, sama seperti l dengan di laut," ujarnya, (25/5).

Ia menjelaskan selama ini beberapa insiden dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Meski begitu, menurutnya harus menjadi perhatian bersama. Mengingat, sebagian besar warga pesisir Tarakan mengantungkan  hidupnya pada aktivitas melaut.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories