TARAKAN - Aksi Damai yang dilakukan mahasiswa asal Malinau di Tarakan  pada Senin, 12 April 2021 menyatakan sikap, pencemaran sungai di Malinau yang sempat dicemari limbah batu bara perusahaan  PT KPUC tengah dalam perbaikan oleh perusahaan. Hal itu menyusul respon cepat pemerintah daerah. 

Diketahui, bocornya penampungan limbah batu bara PT. Kayan Putra Utama Coal (KPUC) di Malinau sempat menggegerkan warga Malinau pasalnya air menjadi keruh dan tidak layak dikonsumsi hingga banyaknya ikan-ikan yang mati.

Kendati demikian, hal itu langsung direspon cepat oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Kabupaten Malinau dan PT. Kayan Putra Utama Coal (KPUC) yang mendapat apresiasi dari mahasiswa asal Bumi Intimung tersebut.

"Perbaikan tanggul sudah selesai, air sungai juga sudah mulai normal dan perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan air bersih," ujar Bill Clinton di halaman Kantor Badan Penghubung (Banhub) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. 

"Tiga hari setelah kejadian air sungai sudah tidak tercemar lagi dan tanggul sudah ditutup. Kemudian dinas terkait telah bekerja menangani itu," lanjut Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Dayak Kota Tarakan (IMDKT) itu.

Aksi damai yang terdiri dari elemen Persatuan Mahasiswa Kabupaten Malinau (PMKM) dan Ikatan Mahasiswa Dayak Kota Tarakan (IMDKT) ini juga menyayangkan aksi yang dilakukan oleh aliansi Gerakan Rakyat Tagih Janji Kaltara (Gertak).

"Jadi aksi yang kami lakukan ini juga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti aksi yang dilakukan oleh kawan-kawan yang tidak paham situasi di Malinau. Walaupun logo IMDKT telah dipasangkan di aliansi GERTAK, saya pastikan itu bukan sikap kami melainkan hanya mis komunikasi," tegasnya. 

Pihaknya mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Kabupaten Malinau dan PT. Kayan Putra Utama Coal (KPUC), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kapolda Kaltara yang sigap bekerja menangani pencemaran sungai Malinau.(*)