hariankaltara.com, TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. Khairul belum lama ini melakukan kunjungan kerja untuk melihat progres pembangunan Embung Indulung. Menurutnya,embung ini terus dikebut pembangunannya. Diharapkan dapat selesai tahun ini kemudian dioperasikan tahun depan untuk membantu mengurai persoalan air bersih di Bumi Paguntaka, julakan Kota Tarakan.

“Kalau tahun ini selesai (pembangunan embung indulung), mudah-mudahan ya tahun depan bisa kita mulai operasikan, ini bersinergi antara APBN dan APBD,” ungkap Wali Kota Tarakan Khairul belum lama ini.

Lanjutnya, instalasi pengolahan air (IPA) oleh Pemerintah Kota Tarakan sedang dibangun dengan kapasitas air 30 liter/detik dari sumber anggaran APBD. IPA ini juga untuk menyalurkan air dari embung persemaian. Tak hanya itu, program pemasangan sambungan air gratis dari dana Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) APBN dan APBD terus berjalan.

“Harapannya tahun depan bersinergi, pemasangan IPA selesai embung juga selesai, pemasangan ke rumah-rumah bisa diakselerasi sehingga nanti wilayah timur khususnya Pantai Amal, Tanjung Batu, Tanjung Pasir yang selama ini belum menikmati air bersih bisa kita suplai. Pipa besarnya sudah terpasang sampai tanjung batu sana,” urai dr. Khairul.

Kemudian, embung indulung bisa memback up embung Binalatung yang selama ini selalu defisit air baku karena melayani banyak daerah pamusian, termasuk IPA ke Kampung Bugis, daerah Karang Anyar.

“Sering hujan satu minggu langsung mengalami kekurangan (persediaan air) daerah-daerah ini karena terlalu banyak yang disuplai, nanti embung indulung ini jadi karena ada juga program kita menyalurkan sebagian ke Binalatung melalui hutan lindung itu sudah ada ijinnya dari Menteri Lingkungan Hidup,” jelasnya.

“Tahun lalu kita sudah urus tinggal (perijinan) dari provinsi Kaltim, kalau itu selesai semua, harusnya tahun ini tapi masih ada satu perijinan belum keluar yang dari Kaltim. Harapannya embung indulung selain menyuplai wilayah timur bisa memback up di Binalatung karena debit airnya besar bisa sampai 170 liter/detik. Cukup besar dari sungainya, mudahan itu mengurangi problem air dan sumber air bersih kita,” tutur Khairul.(hk3)