Jakarta - Tim peneliti di China mengatakan pihaknya berhasil menyembuhkan pasien diabetes untuk pertama kalinya. Pasien yang tidak disebutkan namanya itu (59) menjalani prosedur transplantasi sel pada 2021 dan telah bebas pengobatan diabetes sejak tahun 2022.
Perawatan eksperimental tersebut melibatkan pembuatan versi sel artifisial yang ditemukan di pankreas yang bertugas untuk memproduksi insulin dan menjaga kadar gula tetap terkendali. Penelitian yang dijalankan selama beberapa tahun tersebut diterbitkan di Journal Cell Discovery.
"Teknologi kami telah matang dan telah mendorong batas-batas dalam bidang pengobatan regeneratif untuk pengobatan diabetes," kata peneliti utama Dr Yin Hao dikutip dari Daily Mail, Rabu (29/5).
Pria tersebut sudah mengidap diabetes tipe dua selama 25 tahun dan telah kehilangan hampir seluruh fungsi sel-sel yang dikenal dengan islet. Ia dianggap berisiko tinggi mengalami komplikasi mematikan sehingga memerlukan suntikan insulin berkali-kali setiap hari.
Hingga saat ini belum ada seorang pun yang pernah 'sembuh' dari diabetes. Namun, kejadian di China ini menunjukkan bahwa memulihkan kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah secara alami mungkin saja dilakukan.
Perawatan tersebut dilakukan menggunakan sel induk, yang merupakan jenis sel kosong yang dapat diubah menjadi berbagai jenis sel yang dibutuhkan tubuh agar dapat berfungsi. Dalam kondisi yang tepat, sel induk dapat berubah menjadi jaringan otak, otot, ginjal, atau bahkan pankreas.
Prosedur yang dilakukan tim medis di China menggunakan campuran kimia baru untuk mengubah sel induk pasien menjadi sel pankreas. Sel-sel ini memproduksi insulin, yang memberitahu tubuh kapan harus mengambil gula dari makanan yang kita makan untuk menghasilkan energi.
Kondisi pankreas pengidap diabetes tidak memproduksi cukup insulin untuk mengatur gula darah. Terlalu banyak atau terlalu sedikit gula dalam darah dapat menyebabkan kerusakan saraf, kerusakan ginjal, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
Tim peneliti menuturkan dengan menanamkan sel baru yang dikembangkan di laboratorium, yang dapat memproduksi insulin, pasien dapat mulai memproduksi insulinnya sendiri lagi.
"Saya pikir penelitian ini mewakili kemajuan penting dalam bidang terapi sel untuk diabetes," Timothy Kieffer, seorang profesor ilmu seluler dan fisiologis di Universitas British Columbia Kanada yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Walaupun temuan ini menjadi harapan yang baik, masih ada beberapa tahapan lanjutan sampai akhirnya cara ini bisa ditempuh untuk umum. Selanjutnya, para ilmuwan harus menguji prosedur tersebut pada lebih banyak pasien.(**)
0 Comments