HK News

Foto

Pasar Modern Bisa Tidak Efektif Jika Tidak Menerapkan Zonasi Komoditi

TARAKAN - Rencana revitalisasi THM Plaza menjadi pasar modern, diharapkan mampu meningkatkan perputaran ekonomi dan pendapatan daerah di Kota Tarakan. Meski demikian, apakah strategi tersebut cukup efektif dalam mencapai harapan tersebut.

Menanggapi hal itu, Praktisi Ekonomi Universitas Borneo Tarakan (UBT) Dr Margiyono S.E, M.Si menjelaskan strategi tersebut cukup tepat. Hanya saja, jika strategi itu hanya mengandalkan rekavitalisasi, revitalisasi dan inovasi pada gedung maka hal tersebut tidak akan berdampak signifikan bagi peningkatan aktivitas ekonomi.

Mengingat strategi tersebut hanya memunculkan objek baru yang hanya  mengalihkan area aktivitas vital perekonomian.  Menurutnya, hal tersebut telah dialami Tarakan dalam beberapa dekade sebelumnya.

"Izinkan saya menggunakan tiga kata kunci dalam mengamati hal ini pertama Ini adalah upaya untuk melakukan rekavitalisasi, kedua revitalisasi. Ini adalah upaya bagaimana objek akan digunakan menjadi aset Pemkot yang lebih vital dari sebelumnya, ketiga adalah Inovasi. Artinya sekali pun ada upaya mendorong itu tapi saya membaca, pola perekonomian Tarakan polanya hampir mencapai full Employment. Mengapa demikian, karena semua sektor-sektor sudah bekerja secara maksimal, jadi kalau pun ada sektor atau pelaku baru itu sifatnya hanya mengganti yang lama, tidak menjadi sumber pertumbuhan secara signifikan. Ada tapi tidak besar," ujarnya, (17/4).

"Kita lihat polanya, pusat perekonomian Tarakan dulu kan di THM itu, kemudian bergeser ke Pasar Lingkas yang dimana disitu ada pusat perbelanjaan seperti Tolaram tahun 1990an, kemudian kembali ke THM setelah Tolaram bangkrut. Setelah itu hadirnya Ramayana di Gusher membuat area vital ekonomi bergeser ke sana. Pola ini sebenarnya, sifatnya hanya mengganti yang sudah ada. Hanya sekadar revitalisasi, rekapitalisasi dan inovasi," sambungnya.

Menurutnya, rekavitalisasi, revitalisasi dan inovasi tidak semata pada objek bangunan saja, namun juga pada strategi sistem pasarnya. Jika pemerintah tetap menerapkan sistem seperti yang sebelumnya, maka dipastikan pasar modern THM hanya menjadi sebagai area vital ekonomi sementara sebelum munculnya lokasi pusat perbelanjaan baru. Kata dia, akan berbeda jika pemerintah menerapkan sistem zonasi komoditi pada masing-masing pusat perbelanjaan.

"Artinya revitalisasi THM menjadi pasar modern akan berpotensi seperti siklus yang pernah ada. Jumlah masyarakatnya seperti itu dan daya beli masyarakat juga seperti itu. Tidak ada penambahan yang signifikan. Sehingga hal itu sudah mencapai titik maksimum dimana tidak akan ada sumber pertumbuhan baru,"

"Katakanlah kalau tidak ada kebijakan zonasi, zonasi ini pembagian atas jenis produk yang dijual. Misalnya, THM pusat perbelanjaan khusus menjual komoditi X sedangkan Ramayana pasar khusus menjual komoditi Y. Dengan ada zonasi pasar semacam ini, ini akan merangsang minat beli dan berpotensi meningkatkan aktivitas beli cukup pesat. Misalnya, Tolaram bangkrut karena THM berbenah, kenapa ia bangkrut karena barang yang dijual di Tolaram itu juga dijual di THM. Sehingga hal itu menciptakan persaingan saling membunuh antar komplek pasar. Kalau Tolaram dan THM memasarkan produk berbeda, mungkin sampai sekarang kedua komplek perbelanjaan ini masih eksis," lanjutnya.

Dijelaskannya, saat ini Tarakan sangat membutuhkan zonasi komoditi pada masing-masing komplek perbelanjaan. Ia mencontohkan semisal pasar Lingkas dapat ditetapkan sebagai pusat perbelanjaan oleh-oleh, kemudian pasar modern THM dapat menjadi pusat perbelanjaan fashion begitu juga dengan pasar lainnya yang memiliki fungsi masing-masing. Menurutnya strategi tersebut memberikan potensi masuknya segala jenis komoditi di Kota Tarakan dalam jumlah yang cukup. Sehingga masyarakat tidak harus memesan dari luar Tarakan saat membutuhkan sesuatu. Selain itu, strategi itu juga menarik pembeli dari luar untuk berbelanja di Kota Tarakan.

"Jika tidak ada pembeda sama sekali maka hal itu berpotensi menjadi bangunan yang kurang termanfaatkan seperti yang dialami," tandasnya.(*)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories