HK News

Foto

Beragam Pendapat Mahasiswa Terhadap Program Vaksinasi

TARAKAN - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia  (PMKRI) Tarakan menyatakan sikap mendukung penuh program vaksinasi yang dilakukan pemerintah dalam mencegah berkembangnya covid-19. Meski demikian, Ketua PMKRI Blasias menyayangkan sistem pendistribusian vaksin yang menerapkan biaya kepada masyarakat.

"Untuk vaksin ini kami mendukung secara penuh sebagai proses dalam pemulihan kesehatan nasional, hanya saja yang menjadi persoalan adalah vaksin yang akan diberikan dan dikenakan biaya, seharusnya pemerintah mengratiskan vaksin tersebut,"ujarnya, kemarin (17/1).

Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan mengapa vaksinasi menggunakan 7 varian yang saat ini dinilai masih membingungkan masyarakat. Menurutnya, seharusnya pemerintah memberikan sosialisasi agar masyarakat paham akan vaksin tersebut.

"Kemudian yg jadi pertanyaan kenapa ada 7 macam jenis vaksin, yang secara umum masyarakat masih membingungkan terkait hal itu,"tukasnya.

"Dan adanya perbedaan harga dari setiap vaksinnya, kenapa seperti itu, masyarakat akan bertanya apakah yang harganya lebih mahal vaksinnya lebih bagus, atau seperti apa. Jadi yang utama harus diadakannya sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar masyarakat tidak salah persepsi menanggapi hal ini,"lanjutnya.

Dukung Program Vaksinasi, GMKI Harapkan Ketegasan Pemberlakukan Jam Malam

Sementara itu, ketua GMKI Tarakan Wiliam mendukung penub vaksinasi tersebut, setidaknya ada 4 poin yang mendasari GMKI dalam mendukung program tersebut. 4 poin tersebut ialah, Pertama GMKI mendukung penuh tindakan pemerintah dalam melakukan pengadaan Vaksin Covid-19 sebagai upaya dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 yang lebih meluas. Kedua, dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran tersebut Pemerintah harus berani mengambil sikap dalam melakukan PSBB sesuai anjuran pemerintah pusat, namun jika hal tersebut dirasa berat dalam pelaksanaannya GMKI menyarankan untuk melakukan pembatasan jam malam yang bertujuan mencegah kerumunan yang terjadi akibat aktifitas jalan-jalan atau nongkrong di warung dan cafe-cafe.

"Ketiga, mendorong pemerintah untuk memberikan informasi serta edukasi yang sebenar-benarnya kepada masyarakat luas terkait keamanan Vaksin Covid-19, berupa :
- Tingkat keamanan Vaksin serta efek samping yang akan ditimbulkan. Hasil uji coba vaksin yang dilakukan kepada relawan serta izin penggunaan dari BPOM,"tuturnya.

Selain itu, GMKI Tarakan juga mendukung upaya pengembangan tenaga medis dan tenaga vaksinator di daerah secara cepat dan tepat. Dengan begitu, kesiapan Indonesia dalam menghadapi ancaman wadah dapat lebih maksimal. 

Sadari Besarnya Pro dan Kontra Vaksinasi, PMII Ajak Masyarakat Dukung Langkah Pemerintah

Terpisah, Ketua Cabang PMII Tarakan Sakti Abimayu menuturkan, saat ini konsumtif informasi dimedsos tidak dapat di filter oleh masyarakat kita sehingga sulit membedakan mana berita yang mengandung unsur hoaks dan fakta, hal ini tentu menyulitkan kinerja pemerintah dalam penyebaran vaksinasi covid-19 dilapisan masyarakat.

"Pemerintah Indonesia dalam hal ini telah memberikan izin penggunaan vaksinasi dikalangan medis dan masyarakat umum. tentu hal ini merupakan sebuah aturan dan kebijakan yang baik mengingat angka positif covid-19 di Indonesia semakin hari semakin tinggi,"jelasnya 

"Langkah strategis dari pemerintah kemudian dibutuhkan dalam menghadapi isu negatif mengenai bahayanya vaksinasi covid-19 maka dibutuhkan ruang-ruang akademik/pakar kesehatan dalam melakukan penelitian ini, serta memberikan informasi yang akurat dan kontinue dari pemerintah dan kalau perlu dibantu oleh organisasi masyarakat hingga angka pengurangan covid-19 di Indonesia bisa berkurang,"sambungnya.

Ia menjelaskan, untuk keluar dari situasi ini dibutuhkan langkah dan dukungan dari semua pihak untuk bersama-sama memberantas virus covid-19 agar ekonomi, politik, dan pendidikan bisa berjalan normal kembali dengan cara mendukung upaya dari pemerintah untuk menyebarkan vaksinasi covid-19 kepada warga Negara Indonesia.

"Mari bersama-sama kita membentengi diri dari berita-berita yang tidak akurat yang menimbulkan kesan kengerian terhadap vaksinasi covid-19 yang sebentar lagi mungkin akan dilakukan pemberian secara massal. Sehingga secara bertahap kita mampu menghadapi dan menghapuskan bencana ini,pungkasnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories