HK News

Foto

Berganti Kepemimpinan, RSUD Pemprov Kaltara Diharapkan Wujudkan Layanan Lebih Prima

TARAKAN – Sebagai upaya Penyegaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara terhadap layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Pemprov Kaltara melakukan pembenahan pada struktur kepemimpinan dengan menunjuk dr Franky Sientoro Sp.A sebagai Plt Direktur RSUD Tarakan.

Penunjukan itu sembari menyiapkan pejabat definitif, Pemprov Kaltara dalam menyegarkan direksi manajemen RSUD.

Penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan  dilakukan bersamaan kegiatan pembinaan ASN di lingkungan RSUD Tarakan bersamaan di Auditorium gedung RSUD Tarakan lantai 6 pada (21/4/2021) lalu.

SK pengangkatan diserahkan oleh Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP kepada dr. Franky Sientoro. Penyerahan tersebut juga disaksikan Direktur sebelumnya yakni dr Hasby Hasyim Sp.PD bersama Inspektur Provinsi Kaltara Ramli dan Kepala Dinas Kesehatan Kaltara Usman.

Dalam pidatonya, Wagub Yansen TP menjelaskan bahwa pergantian Direktur RSUD Tarakan memang harus dilakukan memberi kesempatan tenaga lain dalam meningkatkan pelayanan RSUD Tarakan.

“Saya terima kasih kepada pak Hasbi yang sudah tiga kali kita Plt-kan. Jadi harus diganti. Selamat kepada dr Franky Sientoro menjalankan tugas yang baru," tuturnya.

Dengan ditunjuknya Franky Sientoro, Wagub Yansen TP mengharapkan tidak ada lagi keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan di RSUD Tarakan.

“Wujudkan apa yang namanya pelayanan prima yang profesional di rumah sakit ini,” harap mantan Bupati Malinau dua periode ini.  

Sementara itu, usai dilantik, Plt Direktur RSUD Tarakan dr. Franky Sientoro Sp.A akan melaksanakan tugasnya sambil menunggu ditunjuknya Direktur RSUD Tarakan definitif. 

Ia akan membangun jaringan kepada dokter spesialis dalam rangka meningkatkan pelayanan unggulan.

Layanan unggulan tersebut yakni layanan spesialis ortopedi, saraf dan akan menyusul hipertensi dan ginjal.  

RSUD Tarakan telah memiliki peralatan cuci darah yang akan ditangani konsultan dalam hal ini dokter spesialis yang akan disekolahkan empat tahun untuk mengambil khusus hipertensi dan ginjal.

“Kami sudah punya minimal ada dua sampai tiga pelayanan unggul yang tingkatnya sudah sampai nasional karena dilaksanakan oleh konsultan. Jadi dokter spesialis yang satu tingkat lagi sudah sekolah,” tuturnya.

Sementara itu, meskipun tidak lagi menjabat Direktur RSUD Tarakan, Muhammad Hasbi Hasyim tetap membantu pelayanan di RSUD Tarakan.

“Tadi sudah kita dengar, pak Wagub meminta saya tetap bantu. Saya juga masih tetap bagian dari RSUD Tarakan. Walaupun sekarang saya di fungsional, tapi kan kami di dalam tetap berkontribusi,” ungkapnya.

Muhammad Hasbi Hasyim mengaku sebenarnya sejak dua tahun lalu ia sudah dikembalikan ke jabatan fungsional. Akan tetapi karena waktu itu tidak ada yang mendaftar dalam lelang jabatan Direktur RSUD Tarakan, sehingga ia ditunjuk menjadi Plt Direktur RSUD Tarakan.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories