TARAKAN - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) I, Sabtu (17/4).
Konferwil GP Ansor Kaltara yang kali pertama digelar ini dibuka oleh Ketua Umum GP Ansor yang juga Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang beserta seluruh pengurus cabang dan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama turut hadir dalam Konferwil yang digelar di Hall Kayan Hotel Tarakan Plaza itu.
Dalam sambutannya, gubernur mengatakan sebagai salah satu organisasi yang bernaung pada NU, GP Ansor tentu memiliki peran dan kontribusi dalam mengawal dan meneguhkan semangat ideologi.
"Oleh karenanya ke depan GP Ansor harus mampu membumikan keislaman dalam kemajemukan dan kebangsaan yang harmoni, termasuk di Kaltara," kata dia.
Gubernur juga menuturkan kiprah GP Ansor di Kaltara sejauh ini sudah seharusnya diberikan apresiasi. Pasalnya, GP Ansor terlah teruji mampu menjadi perekat di tengah keberagaman dan perbedaan yang ada di Kaltara.
"Seperti kita ketahui bersama di Kaltara ini wujud dari Indonesia mini, yang mana di dalamnya terdapat banyak agama, suku dan budaya, sehingga peran GP Ansor di Kaltara tentu sangat relevan dengan kondisi kondisi provinsi yang majemuk," terangnya.
Dengan terlaksananya Konferwil GP Ansor ini, Gubernur Zainal juga mengharapkan momentum tersebut dapat menjadi sarana evaluasi keagaman atas apa yang telah terjadi selama ini di Kaltara.
Tak hanya itu GP Ansor juga diharapkan bisa terus berkontribusi membangun provinsi ke-34 ini.
"Karena keberagaman dan perbedaan ini bentuk kekuatan, yang apabila disatukan dapat mewujudkan Kaltara yang maju, berubah dan sejahtera," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Zainal juga memberikan tantangan kepada Gus Yaqut (sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas) untuk memberikan perhatian lebih kepada Kaltara yang menjadi garda terdepan NKRI.
"Pak Menteri kalau ke Kaltara ini belum sah jika tidak ke Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, semoga ke depan Pak Menteri bisa kembali ke Kaltara untuk melihat langsung kondisi perbatasan," tantang Gubernur Zainal.
Di hadapan Menag, gubernur juga memaparkan sejumlah permasalahan di perbatasan. Salah satunya kondisi Kaltara yang belum sepenuhnya bisa diakses melalui jalur darat, seperti di Krayan Kabupaten Nunukan.
Akibatnya, dikatakan Gubernur Zainal harga sembako di Krayan menjadi mahal. Belum lagi masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Krayan yang mengakibatkan warga setempat kesulitan mendapatkan BBM.
"Saya sudah merasakan bagaimana sulitnya akses darat dan lamanya mengantre BBM di Krayan, semoga dengan kunjungan pak Menteri dapat menyampaikan permasalahan di Kaltara kepada pemerintah pusat," harap gubernur.
Menanggapi keluhan Gubernur Zainal, Menag memastikan ke depan akan kembali lagi guna melihat langsung kondisi yang di perbatasan Kaltara.
"Ke depan saya akan balik ke Kaltara ini, disamping itu apa yang menjadi permasalahan di Kaltara ini akan saya sampaikan kepada pihak terkait lainnya. Dengan harapan begitu saya kembali ke Kaltara kondisinya sudah lebih baik," janji Menag.(*)
0 Comments