HK News

Foto

Donor Plasma Prioritaskan Laki-laki, Ini Penjelasan Dokter di PMI

Tarakan - Hingga saat ini Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan terus berupaya mengumpulkan Plasma Konvalesen untuk beberapa pasien covid-19 terpapar yang membutuhkan darah plasma tersebut. 

Saat dikonfirmasi, Kasi Penjaminan Mutu PMI Kota Tarakan, dr Utari Dewi mengungkapkan, bahwa syarat pendonor yang ingin mendonorkan plasmanya merupakan seorang yang pernah terpapar covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

“Plasma Konvalesen adalah antibodi yang terbentuk dari orang yang sudah sembuh bisa membantu orang sekarang lagi sakit Covid, maka dari itu ada antibodi yang cukup namanya titer antibodi sedangkan orang yang pernah kena Covid tapi Orang Tanpa Gejala (OTG) itu belum sampai yang diutamakan adalah gejala sedang atau berat” ujarnya, (22/07)

Dijelaskannya, adapun proses mencari pendonor ini melalui tiga tahapan screening untuk memastikan jika pendonor benar-benar dinyatakan layak mendonorkan darahnya.

“Kalau proses mencari pendonor yang pertama melalui screening dulu, diwawancara, diperiksa kadar darahnya, titernya dan pendonor harus terbukti bebas dari penyakit menular lewat darah”jelasnya.

Ia mengungkapkan, terkait waktu penyintas waktu mendonorkan plasma yang tepat yakni sekira 2 minggu setelah dinyatakan negatif Covid-19.

“Untuk batas maksimal dia mendonor lagi bisa dua minggu setelah donor kalau titernya masih kuat ya dan batas maksimal mendonor itu tiga kali”tukasnya.

Lanjutnya, jika seorang eks pasien Covid-19 selesai menjalani vaksinasi akan tetap diberikan darahnya dengan catatan dua minggu setelah vaksin baru dapat mendonor. 

'Kemudian untuk masa plasma ini itu tiga sampai empat bulan setelah dia terkonfirmasi negatif setelah lebih dari lima bulan mungkin titernya tidak cukup kuat untuk mendonor, ”ucapnya.

Dijelaskannya, dirinya menuturkan seorang pria lebih diprioritaskan sebagai pendonor daripada wanita. Hal itu dikarenakan, adanya perbedaan antibodi antara laki-laki dan perempuan.

“Prioritas kita laki-laki ya karena perempuan itu ada perbedaan pada antibodinya, misalnya wanita yang sudah hamil atau punya anak itu bukannya tidak boleh untuk melakukan donor, boleh tapi ada antibodi namanya antiHPLA," ujarnya. 

"Kemudian ini sifatnya urgensi jadi kalau laki-laki screening tiga tahap saja kalau perempuan bisa sampai empat tahap karena ada perbedaan antibodi, " pungkasnya. (*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories