TARAKAN - Meski pendistribusian Elpiji 3 Kilogram terus dilakukan pembenahan, namun hingga saat ini persoalan kelangkaan elpiji masih belum usai. Melihat kondisi tersebut Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kaltara Supa’ad Hadianto usulkan pendistribusian gas melon 3 Kilogram di Kota Tarakan ditata ulang. Mengingat selama ini pembagian gas 3 Kilogram masih banyak dinikmati masyarakat mampu.
Supa’ad melanjutkan, penataan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pergeseran jatah masyarakat Kota Tarakan yang rumahnya sudah teraliri jaringan gas rumah tangga.
“Gas rumah tangga di Tarakan ini kan sudah kurang lebih 10.000 yang sudah dipasang, Seharusnya ini bisa dipetakan ulang sehingga jatah untuk orang-orang di rumah tangga bisa digeser baik itu untuk UMKM maupun daerah pesisir. Karena selama ini distribusi gas 3 Kg belum tepat sasaran,”terangnya.
Supa’ad mencontohkan saat ini daerah pesisir seperti Lingkas Ujung, Selumit pantai, Juata laut, Pantai Amal gas 3 kilogram mengalami kendala dalam pendistribusian. Belum lagi, jatah rumah tangga dan UMKM belum dipisahkan. Sehingga hal itulah yamg menurutnya kerap dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab.
“Sepertinya da oknum-oknum tertentu yang masih bermain di dalam sistem distribusi gas 3 Kilogram ini. Misalnya harga yang seharusnya 16 ribu pada bulan-bulan tertentu bisa sampai 80 ribu ini kan membebani ekonomi rakyat,”bebernya.
Diketahui terhitung sejak Februari 2021, Pertamina Fuel Terminal Tarakan akan melaunching Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) sebagai tanda dimulainya pengisian awal gas 3 Kilogram di Kota Tarakan. Diharapkan hal ini dapat menjadi solusi mengatasi kelangkaan gas 3 kilogram.
“Pada awal Februari ini di Kelurahan Juata Permai SPBE yang dibangun oleh PT Kayan group diresmikan. Mudah-mudahan ini bisa mengatasi kesulitan masyarakat selama ini. Selain itu, ini juga akan menghemat waktu, lebih baik sistem distribusi,” katanya.
Fraksi Nasdem tersebut juga meminta kepada Pertamina Fuel Terminal Tarakan, mengalokasi kuota untuk UMKM. Sehingga hal itu memudahkan UMKM mendapatkan gas 3 Kilogram yang harganya sesuai dengan standar harga eceran tertinggi (HET).
“Saya berharap dengan ini Pertamina dan pemangku kepentingan yang ada di Kota Tarakan dan Kaltara, untuk menata dan mengajukan kuota khusus untuk UMKM yang ada di Kaltara. Karena UMKM ini adalah salah satu pilar roda ekonomi yang ada di masyarakat Kaltara,"tutupnya.(*)
0 Comments