TARAKAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara menggelar sosialisasi kepada tenaga pendidik terkait persiapan pelaksanaan Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan dibuka pendaftarannya pada 3-20 Juni 2021 mendatang. Waktu pendaftaran PPDB tahun ini dinilai cukup panjang.
Saat dikonfirmasi, Kepala Disdikbud Kaltara cabang Tarakan Akhmad Yani,S.Pd,M.Pd menuturkan, jika sejauh ini pihaknya memberikan waktu cukup panjang bagi calon siswa dan orangtua siswa melakukan pendaftaran. Sehingga diharapkan tenggat waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh calon siswa.
"Untuk kita di Tarakan itu persoalannya kompleks. Waktu yang kita sediakan cukup panjang, sehingga ini benar-benar memberi waktu kepada calon siswa untuk mematangkan persiapan. Pendaftarannya dibuka mulai 3 Juni, sampai tanggal 20 Juni," ujarnya (31/5).
Ia menjelaskan, persyaratan tidak memiliki perbedaan yang jauh dari sebelumnya. Namun di tahun ini dilaksanakan full secara online. Lanjutnya, kecepatan pendaftaran tidak mempengaruhi kelulusan. Misalnya, meski salah satu siswa sudah mendaftar di hari pertama, bisa saja ia tersingkir di hari akhir jika terdapat pendaftar baru yang berada di radius lebih dekat dari sekolah.
"Prinsipnya persyaratan hampir sama dengan tahun sebelumnya. Hanya saja, ini kan full pendaftaran online. Jadi memang di setiap sekolah ada layanan, cuma kan terbatas karena adanya pandemi covid-19. Karena kecenderungan masyarakat kita juga tidak siap, semua maunya gampang," tuturnya.
Dijelaskannya, sedikitnya Disdikbud menyediakan 4 ribuan kuota bagi siswa baru. Tentunya kuota tersebut telah memperhitungkan kelulusan SMP yang ada di Tarakan. Selain itu, jumlah tersebut juga telah melalui pertimbangan adanya antisipasi pendaftar dari luar daerah.
"Juknis ini langsung dari kementrian. Daya tampung untuk SMA itu sekitar 4 ribu lebih untuk Tarakan untuk lulusan sekitar 3.700. Sebenarnya dari tahun lalu sudah tidak ada masalah. Karena, ketika ada penerimaan siswa baru kami selalu menghitung jumlah lulusan, dan yang ditampung. Artinya kalau jumlah lulusan 4 ribu maka yang ditampung 4 ribu,"tuturnya.
"Kalau jumlah sekolah yang termasuk cabang jumlahnya 22 juga termasuk 2 Sekolah di Bunyu dan SLB. Jadi kalau bicara kelulusan, kami sudah menghitung yang lulus SMP, MTS, Paket B, bahkan kami sudah memprediksi yang mutasi langsung. Biasanya kan ada pelajar dari Malinau, KTT yang mendaftar di Tarakan,"lanjutnya.
Ia menerangkan, sebenarnya pelaksanaan PPDB setiap tahunnya tidak memiliki masalah. Namun, permasalahan hadir karena semua orangtua calon siswa menginginkan anaknya masuk di Sekolah Negeri. Oleh sebab itulah, persaingan zonasi di Sekolah Negeri cukup ketat.
"Sebenarnya untuk jumlah kuota tidak ada masalah, cuma biasanya masalah muncul karena semua anaknya mau dimasukan ke Sekolah Negeri. Sementara sekolah negeri tidak bisa menampung semua lulusan SMP sederajat," terangnya.
"Persoalan lain juga kadang masyarakat tidak memahami aturan yang ada. Kebanyakan orangtua ini menafsirkan aturan masing-masing," sambungnya.
Ia memastikan dalam masa PPDB pihaknya mengupayakan kelancaran jaringan dengan berupaya melakukan koordinasi intens kepada operator layanan. Sehingga diharapkan kelancaran jaringan mempermudah calon siswa melakukan pendaftaran.
"Kalau jaringan internet Insyaallah aman. Karena sejak jauh hari kami sudah berkoordinasi dengan telkomsel agar selalu memonitoring kecepatan jaringan selama pendaftaran. Sehingga hal itu tentu tidak menyulitkan proses pendaftaran," pungkasnya.(*)
0 Comments