TARAKAN - Masih banyaknya kelurahan yang belum dapat tersambung gas alam, serta masih sulitnya masyarakat mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kilogram membuat Pemkot Tarakan harus melakukan cara agar permasalahan dasar rumah tangga tersebut dapat diminimalisir.

Sehingga karena kondisi tersebut beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Tarakan melalui Walikota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes melakukan pertemuan dalam membahas percepatan gas in Sambungan Rumah (SR) 1 sampai dengan SR-5 untuk 5.040 Sambungan Rumah (SR) jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga untuk kegiatan tahun 2020, sekaligus. Selain itu, Walikota Tarakan mengusulkan penambahan sambungan rumah tahun 2021.

Khairul menjelaskan, saat ini pemkot Tarakan terus berupaya agar kuota jargas rumah tangga ditingkatkan, mengingat sejauh ini masih terdapat sekitar 18 ribu sambungan rumah yang belum terpasang. 

“Saat ini memang dalam kondisi sulit, dan kita harus memaklumi juga bahwa mereka juga sedang refocusing anggaran, itu pun sudah diminta potong sana potong sini, tentu semua mengikuti situasi dan kondisi,” jelas Khairul (11/3).

Diketahui, hasil pertemuan tersebut Kementerian ESDM belum dapat menjamin dapat merealisasikan usulan tersebut jika melihat kondisi keuangan. Kendati demikian, Walikota Tarakan  memandang kondisi tersebut secara realistis. Namun, tentunya ia berharap jika perjalanan waktu membuat kondisi keuangan membaik.

“Kita lihat saja prosesnya, semoga dalam perjalanannya membuat kondisi keuangan membaik. Kalaupun tidak 10 ribu, ada tambahan semampunya untuk meminimalisir kekurangan itu,” ujarnya.

Khairul menambahkan, sebenarnya terdapat alokasi anggaran untuk pembangunan jargas tahun ini. Namun, masih dalam proses refocusing. Walau begitu, ia bersyukur progres pemasangan di Kota Tarakan masih dapat berjalan dan mendapatkan 5.040 sambungan rumah.

"Tahun ini pembangunan jargas fokus pada daerah yang tahun lalu tidak berjalan pembangunannya. Saya berharap Tarakan juga mendapatkan kuota tahun ini sehingga bisa menutupi kekurangan jargas," pungkasnya.(*)