TARAKAN - Meski sebagian Bandara di Indonesia telah menggunakan GeNose dalam memaksimalkan pencegahan Covid-19, namun alat canggih dan terjangkau tersebut belum digunakan pada Bandara Internasional Juwata Tarakan.

Diketahui, saat ini penggunaan GeNose baru dilakukan uji coba pada Bandara Berau. Kepala Bandara Internasional Juwata Tarakan, Agus Priyanto mengungkapkan, sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan, seluruh bandara akan menggunakan alat GeNose. Sementara kepala Bandar Udara Balikpapan berkewajiban untuk melakukan pengawasan alat GeNose. 

“Rencananya seluruh Bandara di seluruh Indonesia akan menggunakan itu (GeNose) termasuk Bandara Juwata Tarakan. Tapi sampai sekarang belum,” ujarnya (14/3).

Lanjutnya, Untuk menggunakan GeNose, pihak bandara perlu menyediakan alat-alat khusus yang diproduksi Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, belum diketahui secara pasti berapa jumlah GeNose yang akan digunakan.

“Di Kalimantan uji cobanya masih Berau. Mungkin kita selanjutnya. Kalau alokasi kita dapat, maka kita akan ikut sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan,” jelasnya.

Dijelaskannya, sehingga saat ini sistem pengawasan bandara  mengandalkan rapid antigen. Ia melanjutkan, GeNose dan swab antigen memiliki kesamaan fungsi, yakni melakukan deteksi terhadap masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun berdasarkan informasi yang ia peroleh, penggunaan alat GeNose relatif lebih murah dan lebih mudah, hasilnya pun lebih cepat.

"Sebenarnya Swab Antigen dan GeNose fungsinya sama. Tapi memang GeNose ini lebih terjangkau dan praktis. Selain itu GeNose juga salah satu karya anak bangsa. Jadi wajib didukung," tutupnya.(*)