BULUNGAN - Sebanyak 330 Petugas Pemuktakhiran Data Pemilih (PPDP) utusan KPU Kabupaten Bulungan melaksanan proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih di 81 desa dari 10 kecamatan di Kabupaten Bulungan.

Proses Coklit sejak 15 Juli-13 Agustus 2020. Sebanyak 330 TPS yang dicoklit data pemilihnya untuk memastikan semua warga Kabupaten Bulungan yang memenuhi syarat menggunakan hak pilih pada Pilkada 9 Desember mendatang.

"Untuk masyarakat mohon menerima petugas PPDP kami tentu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, minimal menggunakan masker, menyiapkan KTP dan KK sehingga kita bisa mendata lebih akurat lagi," ungkap Ketua KPU Kabupaten Bulungan, Lili Suryani belum lama ini.

Lanjut Lili, imbauan untuk PPDP dalam melaksanakan tugas tetap mengutamakan protokol kesehatan, tetap melakukan door to door mencoklit masyarakat dengan protokol kesehatan.

"Coklit ini untuk memastikan masyarakat itu terdaftar dalam DPT dan melindungi hak pilih mereka," imbuhnya. 

Lebih lanjut dijelaskan Lili, 330 TPS ini dengan muatan masing-masing pemilih yang diprediksikan 500 pemilih. Namun, apabila hasil pemuktahiran data pemilih nantinya ditemukan TPS yang memiliki pemilih lebih dari 500 orang jumlah TPS otomatis akan ditambah.

"Setelah coklit nanti apakah TPS lebih dari 500, apabila ada maka kita akan menambahkan TPSnya, sekarang yang kita buat dalam satu TPS pemilihnya 500 kalau ternyata setelah coklit adaTPS yang lebih dari 500 otomatis akan kita tambah TPS," jelasnya.

Kendala PPDP dalam mencoklit diakui Lili tidak ada. Soal jarak tempuh setiap desa jauh, menurutnya tidak menjadi masalah karena PPDP direkrut dari masing-masing desa.

"Tidak ada karena PPDP dari desa setempat, masyarakat yang kita pastikan ini masyarakat yang sama sekali belum memiliki identitas. Mungkin nanti akan kita koordinasikan dengan pihak berwenang sehingga mereka bisa mendapatkan identitas diri, masih kita tunggu hasil coklit petugas kita nanti," tutupnya.(hk1)