TARAKAN - Menarik jadi perhatian rilis akhir tahun Polres Tarakan dipenghujung 2020 lalu. Kasus kriminalitas sebagian menurun, namun terdapat beberapa kasus yang meningkat, yakni penipuan, pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pengeroyokan dan penganiayaan berat.

Disampaikan Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira, sepanjang 2020 terdapat 17 laporan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), 16 kasus dapat diselesaikan.

"Curanmor menurun karena pada 2019 lalu terdapat 18 kasus dan 16 kasus dapat diselesaikan," ungkap Fillol didampingi Kabag Humas (31/12).

Kasus pencurian dengan pemberatan sebanyak 57 kasus, diselesaikan sebanyak 55 kasus. Masih menyisaka 2 kasus. Kasus pencurian biasa 27 kasus, diselesaikan 26 kasus. Dibandingkan pada 2019, 36 kasus ditangani telah selesai 33 kasus.

Sementara kasus penggelapan menurun jumlah kasusnya dari 2019 dengan 2020. Pada 2020 laporan kasus 7 telah selesai 6 kasus sedangkan 2019, dari 15 kasus diselesaikan 12 kasus.

Selanjutnya kasus penipuan meningkat di 2020. Sebanyak 10 laporan kasus hanya 7 kasus diselesaikan kepolisian. Di 2019, dari 6 kasus rampung 5 kasus.

"Anrat ini penganiayaan berat pada 2019 nihil, di 2020 sebanyak 6 kasus diselesaikan 5 kasus," jelas Fillol.

Untuk kasus pencurian dengan kekerasan terjadi 3 kasus dan semuanya mampu diselesaikan di tahun 2020. Dari 2019, kasus pencurian dengan kekerasan hanya 2 kasus dan 1 kasus dapat diselesaikan polisi.

Untuk kasus aniaya ringan nihil dalam dua tahun lalu. Sementara kasus pengeroyokan meningkat di tengah pandemi Covid-19 yakni terjadi 7 kasus dan diselesaikan 3 kasus, masih menyisakan 4 kasus. Meningkat dari 2019 hanya 6 kasus dan 5 kasus diselesaikan.(*)