HK News

Foto

Berawal dari Kekhawatiran Faizan Terhadap Hama Tanaman Ciptakan Disinfektan Alami

MEREBAKNYA pandemi Covid-19 di seluruh Indonesia, membuat beberapa masyarakat melakukan pembuatan beberapa cairan dan alat untuk mencegah menularnya virus asal Tiongkok tersebut.

Meski sebagian besar orang sudah dapat membuat cairan disinfektan sendiri dari bahan yang dijual di pasaran, namun tidak semua orang dapat membuat cairan disinfektan berbahan dasar alami.

Namun seorang warga RT 04 Kelurahan Karang Rejo bernama Faizan Nur Eli baru-baru ini membuat cairan pembasmi hama dapat digunakan sebagai disinfektan dalam mencegah penyebaran covid-19.

Hal itu diungkapkannya usai mendapatkan kabar dari Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mengabarkan informasi jika asap cair buatannya tersebut mengandung senyawa yang dapat membunuh covid-19.

"Sebenarnya sudah lama saya buat ini, tahun 2017, Awalnya cairan saya ini saya ciptakan untuk membasmi hama pada tanaman. Cairan ini dari hasil suling tempurung kelapa, kenapa dari tempurung kelapa, karena dari orang tua dulu menggunakan tempurung kelapa untuk pengobatan sakit gigi dan mengeringkan luka. Karena masyarakat dulu percaya, tempurung kelapa ini bisa membunuh bakteri dan kuman," jelasnya. 

"Saat itulah saya terinspirasi untuk membuat tempurung kelapa ini menjadi cairan yang dapat digunakan membunuh hama pada tanaman dengan cara membakarnya kemudian menyulingnya hingga hasil pembakarannya mengeluarkan cairan. Sehingga tahun 2017, akhirnya saya bisa membuat cairan ini. Cairan ini tidak hanya mematikan hama pada tanaman tapi juga sekaligus menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman," sambungnya. 

Ia menjelaskan, sebenarnya dirinya tidak memiliki niatan dalam membuat cairan tersebut sebagai disinfektan, melainkan murni untuk membantu untuk memberantas hama yang kerap memakan tanaman.

Meski demikian, setelah pernah memperlombakan temuan cairannya tersebut, cairan yang pernah digunakan tersebut diakui memiliki kandungan sama dengan cairan disinfektan yang diproduksi Balitbangkes.

"Ini sudah digunakan petani di Tarakan sebagai pengganti kompos dan sudah menjadi bahan penelitian mahasiswa pertanian Unhas beberapa tahun lalu. Tapi setelah diteliti dari Balitbang asap cair yang saya pernah paparkan di lomba ini, memiliki kandungan sama dengan disinfektan yang dibuat Balitbang dari asap cair kayu dan bambu. Karena memang selain menyuburkan tanaman cairan juga membunuh hama dan Bakteri," tuturnya.

Dengan adanya informasi tersebut, akhirnya Faizan disarankan untuk memproduksi lebih banyak cairan tersebut. Alhasil cairan yang dibuatnya sudah digunakan di RT tempat tinggalnya. Rencananya ia akan memproduksi lebih banyak asap. 

"Ini sudah digunakan masyarakat RT di sini dan sudah disemprotkan ke rumah warga. Rencananya asap cair ini akan saya kembangkan lebih banyak," ucapnya. 

Lanjutnya, dengan adanya asap cair tersebut, ia berharap semoga masyarakat lainnya juga dapat memproduksi disinfektan asap cair berbahan tempurung kelapa. Sehingga hal tersebut menciptakan lebih banyak disinfektan alami.

"Rencananya ini akan disalurkan ke beberapa RT di sekitar sini. Dan saat ini saya sedang berupaya melakukan koordinasi kepada pemerintah kota untuk merekomendasikan Asap cair ini," pungkasnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories