HK News

Foto

DPRD Tarakan Usulkan Sistem Pembelian Elpiji Subsidi Diubah, Tambah Rp2.000 Elpiji Diantarkan ke Rumah Pelanggan

TARAKAN - Masih banyaknya masyarakat yang melakukan antrean elpiji 3 kilogram di beberapa pangkalan, membuat DPRD Kota Tarakan menyayangkan hal tersebut. Padahal, sejak awal berhembusnya pandemi covid-19 awal 2020, DPRD Kota Tarakan telah menyarankan agar sistem pembelian Elpiji dapat diubah untuk memudahkan masyarakat.

Saat dikonfirmasi, Komisi 3 DPRD Tarakan H.Muhammad Rusli Jabba menerangkan, dari beberapa pemantauan yang ia lakukan, DPRD Tarakan masih menemukan adanya pangkalan yang menerapkan antrean pada pelanggan. Padahal, pihaknya dan Disdagkop Tarakan telah mengimbau agen agar dapat melakukan pengantaran ke rumah pelanggan agar tidak terciptanya antrean.

"Mungkin karena sistem ini tidak bisa membuat oknum menjual elpiji dengan mahal. Makanya tidak digunakan. Karena kalau pendataan itu kan harganya sudah jelas dan sudah pasti dapat," ujarnya Senin (11/1).

Ia menuturkan, padahal pihaknya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah mengimbau kepada pangkalan dan masyarakat agar tidak melakukan antrean dalam pembelian elpiji 3 kilogram. Selain itu pihaknya juga mengintruksikan pangkalan agar dapat melakukan pengantaran dengan sistem yang telah disepakati.

"Minggu lalu kami mengimbau pangkalan dan masyarakat agar tidak melakukan perkumpulan dan menggunakan sistem baru seperti melakukan pengantaran langsung ke rumah masyarakat," tukasnya.

Sementara itu, Komisi 3 DPRD Tarakan H.Hamka S.E menerangkan sistem yang disepakati tersebut dapat dilakukan dengan cara menerapkan biaya tambahan pengantaran yang tidak memberatkan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan elpiji tanpa harus melakukan antrian.

"Ini sebenarnya bisa dilakukan pangkalan dengan mengatur saja biaya pengantaran. Misalnya harga elpiji Rp 16 ribu per tabung ada biaya tambahan Rp 2 ribu rupiah untuk biaya pengantaran. Karena rumah warga juga tidak terlalu jauh hanya di lingkup RT saja. Dengan menambah 2 ribu rupiah masyarakat bisa mendapatkan elpiji tanpa harus datang mengantre," ujarnya. 

Dijelaskannya, saat ini telah terdapat sebuah RT yang telah menerapkan hal tersebut. Dengan adanya pangkalan yang menjalankan hal tersebut, diharapkan hal itu dapat menjadi percontohan pangkalan lainnya

"Alhamdulillah, di Kelurahan Karang Anyar saya lupa RT berapa sudah ada pangkalan yang mengantarkan langsung. Jadi dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak besar masyarakat sudah mendapatkan elpiji tanpa harus keluar rumah," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan jika pihaknya akan tetap terus melakukan pemantauan di akhir tahun ini. Selain itu pihaknya juga terus melakukan kontrol terhadap stok elpiji 3 kilogram di lapangan.

"Untuk stok kami melihat sudah cukup dalam artian sesuai kuota ideal 2 tabung untuk satu keluarga perbulan dan 6 tabung untuk UKM per bulan. Kami akan terus memantau aktivitas jual beli dan stok elpiji sebelum pergantian tahun," pungkasnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories