hariankaltara.com, TARAKAN - Satu pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sempat diumumkan tim gugus tugas pada 23 Juli 2020 atas nama ANB (20 tahun). Dia merupakan pelaku perjalanan dari Surabaya pada 10 Juli 2020.
Namun, selang sehari diumumkan satu kasus baru, pasien ANB seorang perempuan ini diumumkan sudah sembuh. Masyarakat penasaran kenapa ANB cepat sembuh, apa rahasianya melawan COVID-19.
Berikut penjelasan Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes. Menurutnya, ANB bukan baru terjangkit COVID-19 pada 23 Juli 2020. Namun, sejak datang dari Surabaya ANB termasuk orang tanpa gejala. Dimungkinkan sudah terjangkit virus ini.
Tiba di Tarakan pada 10 Juli 2020, ANB melaksanakan isolasi mandiri di hotel hingga dinyatakan sembuh. Pada 13 Juli 2020, swab ANB diambil lalu dikirimkan ke laboratorium kesehatan di Surabaya.
Nah, pada 22 Juli 2020 barulah hasil swab itu terbit. dari Surabaya mesti menunggu 10 hari untuk mengetahui hasil swab ANB dan ternyata hasillnya positif COVID-19.
"Selama itu dia melakukan isolasi mandiri di hotel, dia meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin. Kalau kita hitung sampai tanggal 22 itu sudah 10 hari. Berdasarkan buku juknis revisi kelima kalau orang tanpa gejala dihitung 10 hari dari tanggal 13 Juli sampai 22 Juli itu sudah selesai menjalani isolasi mandiri," ungkap dr. Devi dalam press release.
Memastikan ANB apakah sudah sembuh atau belum, maka tim medis di RSU Kota Tarakan melakukan pemeriksaan swab menggunakan mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) dan hasilnya negatif sehingga pasien ANB dinyatakan telah sembuh.
"Tapi ini dinyatakan positif tetap diswab karena tetap dilakukan follow up. Tanggal 23 Juli 2020 follow up dengan menggunakan mesin TCM di RSUKT dan hasilnya negatif. Swabnya lama di BBLK Surabaya, dari awal orangnya tidak bergejala," ujarnya.
Diduga ANB terjangkit COVID-19 karena kondisi imunitasnya sedang menurun sehingga mudah terkena virus ini. Setelah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari dan mematuhi aturan isolasi mungkin kena karena tahan tubuhnya turun, tapi saat isolasi dia mematuhi aturan isolasi imunitas ANB membaik.
"Tidak kontak, meningkatkan daya tahan tubuhnya, akhirnya sembuh," jelasnya.
Dar 88 kasus COVID-19 di Tarakan, semuanya telah dinyatakan sembuh. Kasus suspek masih ada 192 orang, kontak erat 65 orang.(hk3)
0 Comments