TARAKAN - Sejak merebaknya pandemi covid-19 tahun lalu, berbagai sistem penerapan aktivitas mengalami perubahan. Alhasil, semua aktifitas yang dilakukan dengan berkumpul harus menerapkan protokol kesehatan.
Tak terkecuali dengan prosesi ibadah. Saat ditemui, Penanggung Jawab Klenteng Toa Pek Kong yang terletak di Jalan Teuku Umar Kelurahan Pamusian, Atun Sito menerangkan, pada perayaan imlek tahun dipastikan memiliki perbedaan aturan dari sebelumnya. Kendati, aturan itu hanya sebatas penerapan protokol kesehatan.
"Karena pandemi covid-19 jadi ada penerapan protokol kesehatan seperti cek suhu dengan termometer, jemaat harus pakai masker dan menjaga jarak di depan juga kita sediakan cuci tangan,"katanya,(9/2).
Tambahnya, kemungkinan besar pihaknya akan memberlakukan sistem bergilir dalam jumlah tertentu pada jemaat saat beribadah. Sehingga diharapkan agar jemaat tidak berlama-lama di dalam klenteng usai melaksanakan ibadah. Hal itu guna menghindari penumpukan jemaat di dalam klenteng.
"Mungkin nanti bergantian dengan jumlah tertentu, Jadi selesai sembahyang langsung keluar untuk bergantian dengan yang masih di luar. Jumlah kisaran jemaat ribuan kisaran seribu sampai 2 ribu jemaat bahkan bisa lebih,"jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan aturan protokol tidak akan mengubah jalannya rangkaian ibadah. Ia memastikan semua prosesi dapat dilakukan.
Terkait shio tahun ini, dijelaskannya jika tahun ini merupakan shio kerbau emas atau logam. Dijelaskannya, shio Kerbau Emas merupakan shio keberuntungan bagi umat manusia. Dikatakannya, shio Kerbau emas cukup baik untuk hubungan asmara dan karir jika dimulai tahun ini. Meski demikian, secara pribadi ia juga tidak terlalu meyakini ramalan tersebut.
"Tahun ini shio kerbau emas atau kerbau logam. Konon, kerbau emas ini sangat baik untuk hubungan asmara. Orang percaya, orang menikah di tahun ini akan mendapatkan kelanggengan dan diberikan kebahagiaan," tutupnya.(*)
0 Comments