HK News

Foto

Diduga Ujaran Kebencian, Partisipan Genmud ZIYAP Laporkan Akun MA

TARAKAN - Partisipan Generasi Muda ZIYAP melaporkan akun madia sosial (medsos) Facebook (FB) yang memposting ujaran kebencian dan mengandung unsur fitnah terhadap pasangan calon Gubernur Kaltara nomor urut 3, Zainal Arifin Paliwang di grup Facebook "Peduli Kalimantan Utara", Kamis (29/10/2020) sore tadi.

Ibnu Daud, anggota Generasi Muda ZIYAP menyampaikan, pihaknya mendapatkan postingan dari akun dengan nama Maryam Adinda tersebut kemarin malam.

"Dari itu kita memutuskan untuk laporkan ini. Karena memang kita lihat juga adanya potensi hoaks, pencemaran nama baik, dan ujaran kebenciannya juga dapat di situ (postingan). Dari laporan kita ini semoga pihak berwenang dapat menyelesaikan perihal ini supaya kedepannya momentum Pilgub ini dapat berjalan dengan damai lah. Tanpa adanya isu-isu yang semakin memanaskan perjalanan Pilkada ini," ujar Ibnu Daud.

Kata dia, akun Maryam Adinda itu menggunakan foto latar salah satu Paslon di Pilgub Kaltara 2020. "Kita lihat yang memposting itu ada juga tertera (foto) salah satu paslon. Sehingga berpotensi memicu masing-masing partisipan. Tapi kita serahkanlah kepada pihak yang berwenang," katanya.

Secara bersamaan, salah satu kuasa hukum ZIYAP, Dr. Alex Chandra, SH., MH yang turut mendampingi menjelaskan, konteks akun yang menyebarkan hoaks tersebut sangat rawan. Terlebih dalam masa kampanye Pilgub Kaltara ini.

"Ini kalau tidak diantispasi secara hukum, rawan sekali perpecahan di bawah ini. Artinya loyalis masing-masing akan bergerak. Setelah kita baca (postingan) itu, hampir 80 persen masuk deliknya itu. Jadi jelas masuk ranah Undang-Undang ITE, dan biarkan sub seksi IT yang men-tracing itu sampai di mana, subjek hukumnya siapa yang bermain di belakang itu. Karena di balik itu semua ada gambar paslon tertentu juga. Kalau kita kontra terhadap menyelidiki sesuatu yang sangat mendalam, jangan-jangan anonim ini dia bermain dengan sesuatu lagi," imbuhnya.

"Kalau kita kontra secara hukum lagi dari pihak sebelah yang sudah terpampang apakah itu sebenar-benarnya dari paslon itu, kita tidak tahu juga kan. Makanya kita ambil titik netral, biarkan penegak hukum Polres Tarakan, melalui unit cybernya yang memeriksa itu secara hukum, itulah cara yang beradab. Sebab, terus terang dari paslon kita dirugikan sekali karena menyebut nama beliau (Zainal) kan. Kalau tidak hati-hati ini akan berbenturan, makanya sore ini kita laporkan," tandasnya.(adv) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories