HK News

Foto

Ibrahim Ali dan Wakilnya Hendrik Terus Komitmen Wujudkan SDM KTT yang Berkualitas

TANA TIDUNG – Bertempat di ruang Rapat Bupati Tana Tidung, Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali menghadiri secara virtual webinar yang diselenggarakan oleh TP PKK Kabupaten Tana Tidung dengan tema Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui Taman Baca Masyarakat (TBM) Selasa, 24 Agustus 2021.

Topik ini tentunya sangat relevan dan berhubungan erat dengan visi-misi sebagai bupati dan wakil Tana Tidung periode 2021 – 2024. “Saya sebagai Bupati dan Bapak Hendrik sebagai Wakil Bupati telah berjanji membawa perubahan Kabupaten Tana Tidung (KTT). Perubahan yang kami janjikan itu, kami rumuskan menjadi satu kalimat visioner, yaitu Terwujudnya Tana Tidung bermartabat, sejahtera, indah dan humanis (Bersih)," ungkap Bupati.

Dalam hal tersebut Bupati juga menjanjikan untuk meningkatkan sumber daya manusia Tana Tidung yang berkualitas. “Salah satu misi yang akan dan sedang kami kerjakan untuk mewujudkan janji politik kami, adalah meningkatkan sumber daya manusia tana tidung yang berkualitas," ujarnya.

Selain itu juga Bupati Tana Tidung membahas tentang pentingnya generasi muda yang melek teknologi seperti yang kita kenal Era industry 4.0. “Era industri 4.0 merupakan era teknologi informasi digital. Karena itu generasi muda Tana Tidung harus dididik untuk mampu menguasai informasi, dan mengontrol teknologi," ujarnya.

“Jika tidak, maka teknologi dan informasi itulah yang akan mengontrol mereka. Hal itu bisa lihat sekarang bagaimana anak-anak kita kecanduan bermain games dan hoaks marak di mana-mana. Itu contoh bagaimana anak-anak kita gagal mengontrol teknologi dan informasi. Agar mampu mengontrol informasi dan menggunakan teknologi, maka anak-anak Tana Tidung harus dididik sesuai dengan pendidikan abad 21," tambahnya.

Penting sekali untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Tana Tidung memiliki keterampilan literasi, kompetensi dan kualitas karakter. Inilah keterampilan di abad 21. “Dibutuhkan terobosan dan kerja sama agar anak-anak kita bisa memiliki keterampilan ini (Literasi, kompetensi dan kualitas karakter). Kalau kita terlambat melakukan terobosan, maka masa depan anak-anak kita akan suram. Mereka akan terancam tidak mendapat kesempatan bekerja," ujar Bupati.

“Jika anak-anak tidak kita siapkan dari sekarang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ini, maka mereka akan kehilangan kesempatan," imbuhnya.

Bupati Ibrahim Ali juga mengatakan bahwa akan memfokuskan dengan memperbaiki kualitas pendidikan dasar. “Sebagai kepala daerah Kabupaten Tana Tidung, maka saya bertanggung jawab untuk mengelola pendidikan dasar. Mulai dari PAUD, SD, SMP, dan pendidikan non-formal. Maka upaya saya untuk meningkatkan sumber daya manusia Tana Tidung akan saya fokuskan dengan memperbaiki kualitas pendidikan dasar," ungkapnya.

Salah satu masalah pendidikan paling besar di tingkat pendidikan dasar, lanjutnya, adalah rendahnya kemampuan membaca. Secara internasional, keterampilan membaca anak-anak indonesia berada di rangking 72 dari 77 negara.

Bahkan 70% siswa kelas 3 SMP di Indonesia masih berada di bawah kompetensi minimal (pisa, 2019). Artinya, mereka belum memiliki kompetensi dasar yang memadai untuk belajar lebih lanjut atau memasuki dunia kerja. Padahal keterampilan literasi merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang penting dikuasai anak-anak.

Keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang anak untuk bisa mengembangkan kemampuan dan potensi. Hanya dengan terampil membaca, seorang anak dapat memahami mata pelajaran dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang anak disebut terampil membaca jika ia mampu membaca teks dengan jelas dan baik, memahami makna teks yang dibaca, dan mampu mengkomunikasikan hasil bacaan itu dengan kata-katanya sendiri.

Paling lamban seorang anak harus sudah terampil membaca di kelas 3 SD. Jika sampai kelas 3 SD si anak belum terampil membaca, maka ia akan mengalami efek mattthew. Anak itu akan mengalami kesulitan untuk belajar kemampuan kognitif apa pun di kelas yang lebih tinggi.

“Upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca merupakan tanggung jawab kita semua. Pemerintah tidak akan mampu melakukan tugas ini sendirian. Dibutuhkan bantuan dan kerja sama dari seluruh unsur masyarakat, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, pegiat literasi, dan orang tua," tuturnya.

“Salah satu upaya yang dapat kita lakukan secara bersama-sama adalah membangun taman baca masyarakat (TBM). Melalui TBM, waktu anak-anak kita untuk melakukan kegiatan membaca akan bertambah. Mereka bisa melakukan kegiatan-kegiatan membaca yang menyenangkan," imbuhnya.

Namun, masih dikatakan Bupati, untuk membangun TBM membutuhkan strategi, fasilitas dan sumber daya manusia. TBM akan memberikan manfaat jika memiliki tujuan yang terukur, program jangka panjang, memiliki fasilitas termasuk koleksi buku-buku yang relevan untuk anak, dan dijalankan oleh pegiat yang berkomitmen. Semua ini membutuhkan dukungan biaya dan tenaga.

Bupati Ibrahim Ali juga berkomitmen untuk terus mendukung pendirian TBM di setiap desa. "Saya mendorong semua pihak untuk berkolaborasi mewujudkan satu desa satu TBM. Organisasi perangkat daerah (OPD) baik Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Arsip dan Perpustakaan bisa bekerja sama dengan camat, kepala desa, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, budayawan, dan komunitas literasi untuk membangun TBM di setiap desa," ungkapnya.

“Melalui kolaborasi seperti ini, saya optimis kemampuan anak-anak di Kabupaten Tana Tidung akan terus meningkat. Seiring dengan peningkatan kemampuan membaca itu, maka prestasi belajarnya juga akan meningkat. Pada akhirnya, semua upaya yang kita lakukan ini akan bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Tana Tidung," tambahnya.

Dalam kesempatan ini pula, Bupati Ibrahim Ali mengucapkan terima kasih kepada program inovasi untuk anak sekolah indonesia atau disingkat Inovasi, yang telah mendukung Kabupaten Tana Tidung.

“Pada hari ini saya secara simbolis menyerahkan bantuan 9.000 eksemplar modul belajar literasi-numerasi kepada sekolah dasar di Tana Tidung. Bantuan modul belajar literasi-numerasi ini merupakan hibah dari program inovasi yang bernilai Rp 800 juta. Program inovasi membantu mencetak modul-modul ini sehingga bisa digunakan semua guru di tana tidung," ujarnya.

Modul belajar literasi-numerasi merupakan paduan belajar selama masa pandemi yang dirancang oleh Kementerian Pendididikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Modul ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan matematika siswa di tingkat sekolah dasar. Konten modul ini sendiri merujuk kepada kurikulum dalam kondisi khusus. Modul ini akan digunakan guru SD se Tana Tidung pada tahun akademik 2021/2022.

“Tana Tidung beruntung sekali, dari 5 kabupaten/kota di Kalimantan Utara, hanya Bulungan, Malinau, dan Tana Tidung yang mendapat hibah modul belajar literasi-numerasi ini. Dukungan ini sangat bermakna bagi kami, karena sangat membantu kami memberikan layanan pendidikan yang berkualitas selama masa pandemi," tambahnya.(hk)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories