TANJUNG SELOR - Memimpin rapat perdana dalam Pencanangan Pembangunan Integritas Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Kaltara yang digelar di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan pada Kamis, 18 Februari 2021. Zainal Paliwang menekankan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltara serta kabupaten kota dapat lebih mengedepankan budaya kearifan lokal.
Ia mencontohkan praktik itu bisa diaplikasikan dengan mengunakan sesuatu yang menjadi ciri khas daerah misalnya batik khas Kaltara saat berdinas. Menurutnya, sejauh ini batik Kaltara belum begitu populer di masyarakat. Sehingga ia menekankan agar menjadikan batik Kaltara sebagai pilihan utama dalam acara penting.
“Karena belum semua yang saya lihat menggunakan batik Kaltara. Hal ini diharapkan dapat dimulai dari jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kaltara,” ujarnya, (18/2).
Ia menyampaikan sejauh ini terdapat tiga kabupaten kota yang telah memiliki batik khas daerahnya masing-masing. Yaitu Kabupaten Bulungan, Nunukan dan Kota Tarakan.
“Tidak perlu pakai perda-perda segala, ini himbaian semua ASN harus menggunakan batik khas Kaltara,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia menurutnya seeharusnya seluruh bangunan yang dimiliki Pemprov Kaltara maupun kabupaten kota dapat menampakan kearifan lokalnya.
“Seluruh pemda di Indonesia sudah melakukannya, tapi di Kaltara saya lihat belum ada. Contoh gedung-gedung pemerintahan termasuk kantor gubernur dan kantor penghubung pemprov Kaltara di Jakarta,” lanjutnya.
Lanjutnya, dalam program kerja, pihaknya akan menjadikan kabupaten kota sebagai pilar utama provinsi Kaltara. Selain itu, ia juga tidak menginginkan adanya pembangunan tanpa pemanfaatan secara efektif.
“Jadi yang mau diberdayakan kabupaten kota. Jadi rencana kita ke depan akan memanggil bupati walikota untuk rapat koordinasi di Tanjung Selor. Apa kebutuhannya itu yang mau kita tahu. Jangan hanya membangun, ternyata yang kita bangun tidak sesuai kebutuhan masyarakat yang ada di kabupaten kota,”pungkasnya.(*)
0 Comments