HK News

Foto

Cegah Adanya Kluster Idul Adha, MUI Himbau Masyarakat Tetap Taati Protokol Kesehatan

Tarakan - Menjelang Hari Raya Idul Adha Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara mengimbau umat Islam tetap menaati protokol Kesehatan baik persiapan dan merayakan Idul Adha. 

Saat dihubungi, Wakil Ketua MUI H. Syamsi Sarman, S.Pd menjelaskan, aturan perayaan dan persiapan Idul Adha masih sama seperti pada tahun sebelumnya. Mengingat, sejauh ini perkembangan pandemi covid-19 masih tidak jauh berbeda dari tahun lalu.

"Untuk ketentuan Idul Adha masih menggunakan ketentuan dari tahun lalu. Karena kan ada relevansi dari daerah masing-masing. Hingga saat ini perkembangan covid-19 masih tidak jauh berbeda dari tahun pertama,"ujarnya, (14/7).

Dengan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait pelaksanaan perayaan Idul Adha oleh Pemkot Tarakan, sehingga MUI Kaltara berpandangan tidak jauh berbeda dari pemerintah. Kendati begitu, menurut Syamsi terkhusus himbauan pemotongan hewan qurban masyarakat juga dapat melakukan pemotongan di masjid masing-masing. Mengingat, pemotongan hewan juga memiliki kemampuan terbatas dalam melayani semua masjid di Tarakan atau Kaltara.

"Himbauan MUI dan Pemkot sama saja terkait pemotongan hewan qurban, tapi kan dari pihak pemerintah juga memahami bahwa kapasitas pemotongan hewan juga terbatas. Kalau semua harus dipotong di sana, kemudian dikembalikan lagi ke masjid, itu ada 2 persoalan yang dihadapi. Pertama transportasinya, karena mengangkut sapi yang masih hidup itu lebih mudah daripada yang sudah dipotong,"tuturnya.

"Kedua, kalau semua dipusatkan di pemotongan hewan, selesainya memakan waktu cukup lama. Seperti masjid LDII misalnya yang hewan qurbannya sampai ratusan ekor. Sepertinya itu kan hanya tawaran. Mungkin itu bisa dilakukan masjid yang melakukan pemotongan 1 atau 2 ekor saja. Tapi kalau masjid yang hewan qurbanyya banyak tentu akan kerepotan kalau memotong di pemotongan hewan,"lanjutnya.

Ia menjelaskan jika pihaknya tidak menginginkan perayaan Idul Adha, membuat penularan covid-19 meningkat. Sehingga untuk meminimalisir hal tersebut setiap masjid diharapkan saling bekerjasama mengingatkan jemaah.

"Dengan kondisi seperti ini, kita harapkan mulai dari sholat Ied, mohon diterapkan protokol kesehatan. Karena kita tidak ingin, covid-19 ini seperti di daerah-daerah lainnya. Balikpapan sudah masuk pada gawat darurat. Kita tidak ingin seperti Balikpapan yang lokasi tidak jauh dari Tarakan atau Kaltara,"ucapnya.

"Karena kita tidak menginginkan hal buruk terjadi, maka kami meminta kepada masjid-masjid mematuhi protokol kesehatan. Sholatnya bisa berjarak, kemudian masker diperketat. Yang tidak pakai masker bisa disiapkan cadangan di masjid. Kalau cuci tangan agak sulit ya, minimal masker dan jaga jarak,"sambungnya.

"Begitu juga untuk Sholat Ied sebenarnya panduan MUI sudah ada menggunakan panduan tahun lalu. Jadi tidak menggunakan alas pergantian, kemudian memakai masker dan menjaga jarak, itu kan sama. Silahkan sholat Ied dan melaksanakan pemotongan hewan qurban tapi tolong prokesnya dijaga,"terangnya.

Adapun kegiatan berbelanja, ia menerangkan jika masyarakat menggunakan masker saat berbelanja. Jika dimungkinkan, pihaknya menyarankan agar masyarakat dapat berbelanja secara online jika hal tersebut bisa dilakukan.

"Kalau bisa melakukan pemotongannya di tempat tertutup agar nanti, tidak menjadi tontonan masyarakat. Kita kan menjaga kerumunan. Selain itu untuk berbelanja menjelang Idul Adha, biasanya H-1 pasar dipadati masyarakat berbelanja kebutuhan dapur," pungkasnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories